KALTENGLIMA.COM - Gunung Semeru yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur, kembali mengalami erupsi pada Senin pagi dengan ketinggian letusan mencapai sekitar 700 meter di atas puncak.
Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Sigit Rian Alfian, melaporkan bahwa erupsi terjadi pukul 05.28 WIB dengan kolom abu berwarna putih hingga kelabu berintensitas tebal mengarah ke barat daya dan barat. Aktivitas ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 139 detik.
Sebelumnya, gunung tertinggi di Pulau Jawa tersebut juga tercatat erupsi pada pukul 00.54 WIB, namun letusan tidak teramati secara visual.
Baca Juga: Dinkes Garut Beberkan Kondisi Terkini 600 Siswa Usai Keracunan MBG
Meski begitu, seismograf mencatat amplitudo maksimum 22 mm dengan durasi 182 detik.
Erupsi berikutnya berlangsung pukul 02.43 WIB dengan tinggi kolom letusan sekitar 700 meter di atas puncak, disertai abu berwarna putih hingga kelabu yang cukup tebal mengarah ke barat daya.
Aktivitas tersebut tercatat dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 164 detik.
Baca Juga: Polisi Amankan 55 Jerigen Moke Ilegal di Kupang, Sopir Truk Terancam 15 Tahun Penjara
Pada pukul 04.44 WIB, erupsi kembali terjadi dengan tinggi kolom letusan sekitar 500 meter di atas puncak atau 4.176 mdpl, kolom abu teramati tebal berwarna putih hingga kelabu ke arah barat daya, dengan amplitudo maksimum 21 mm dan durasi 110 detik.
Saat ini Gunung Semeru masih berstatus Waspada atau Level II. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengimbau masyarakat agar tidak melakukan aktivitas di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan hingga jarak delapan kilometer dari puncak.
Di luar zona tersebut, masyarakat juga dilarang beraktivitas dalam radius 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan, mengingat potensi awan panas dan aliran lahar bisa meluas hingga 13 kilometer dari pusat erupsi.
Baca Juga: Polisi Periksa Tujuh Orang Saksi Usut Kasus Kematian Anak di Jakut
Selain itu, aktivitas juga dilarang dalam radius tiga kilometer dari kawah atau puncak gunung karena risiko lontaran batu pijar.
Masyarakat diminta tetap waspada terhadap kemungkinan awan panas, guguran lava, serta lahar hujan di sepanjang aliran sungai yang berhulu di puncak Semeru, terutama Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, Besuk Sat, serta sungai-sungai kecil lain yang menjadi anak sungai dari Besuk Kobokan.
Artikel Terkait
3 Orang Jadi Korban Ambruknya Atap Teras Kantor Pemerintahan di Brebes
Dua Prajurit TNI Terlibat dalam Kasus Penculikan Kacab Bank di Jakpus
KPK Kembali Periksa Bulati Pati Terkait Kasus DJKA Kemenhub
Polisi Periksa Tujuh Orang Saksi Usut Kasus Kematian Anak di Jakut