Pedagang Pakaian Bekas di Polewali Mandar Sulsel Resah Hadapi Aturan Impor Baru Pemerintah

KALTENGLIMA.COM - Sejumlah pedagang pakaian bekas di Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat, mengaku resah menyusul rencana kebijakan Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa, yang akan menindak impor pakaian bekas ilegal.

Pedagang yang sudah berjualan puluhan tahun khawatir mata pencaharian mereka terancam hilang, terutama di bursa pakaian bekas terbesar di Pasar Sentral Pekkabata.

Mereka menilai usaha ini telah menjadi sumber penghasilan utama bagi banyak keluarga.

Baca Juga: Rusun Wisma Atlet Blok C2 Resmi Dibuka untuk ASN, TNI, dan POLRI, Segini Harga Sewanya

Para pedagang menyatakan siap mematuhi aturan, tetapi meminta penjelasan pemerintah terkait alasan pelarangan impor pakaian bekas.

Akbar, salah satu pedagang, menekankan pentingnya solusi yang tidak merugikan pedagang kecil, karena pakaian bekas juga memberikan keuntungan bagi masyarakat yang membutuhkannya.

Kekhawatiran ini muncul karena kebijakan baru dapat menyebabkan pasar besar dan usaha kecil tutup secara mendadak.

Baca Juga: Sandra Dewi Terima Putusan Kasus Harvey Moeis Usai Cabut Keberatan, Aset Disita dan Bakal Dilelang

Pemerintah melalui Menteri Keuangan menilai impor pakaian bekas ilegal dapat mematikan industri tekstil dan garmen lokal.

Aturan baru yang sedang disiapkan akan memperketat pengawasan dan memberikan sanksi lebih tegas bagi pelaku impor ilegal.

Tujuannya adalah menjaga daya saing industri domestik agar tidak tersaingi oleh pakaian bekas yang masuk dari luar negeri.

Baca Juga: Pizza Hut Tutup Puluhan Gerai di Inggris, 1.210 Karyawan Terkena PHK

Sementara itu, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai tetap melakukan pengawasan di pelabuhan, meskipun aturan baru belum resmi diterbitkan.

Penindakan ini bertujuan memastikan pakaian bekas impor tidak merusak usaha lokal.