KALTENGLIMA.COM - Peristiwa ledakan yang terjadi di SMAN 72 Jakarta, Kelapa Gading, saat ibadah salat Jumat pada 7 November 2025 menimbulkan kehebohan besar.
Ledakan tersebut menyebabkan puluhan orang luka-luka dan mengungkap dugaan keterlibatan seorang anak berkonflik dengan hukum (ABH).
Polisi langsung melakukan olah tempat kejadian perkara untuk menelusuri sumber ledakan dan latar belakang tindakan pelaku.
Baca Juga: BPBD Bima Serukan Evakuasi Warga dari Pulau Sangeang
Hasil penyelidikan mengungkap bahwa pelaku menggunakan sejumlah komponen dan benda yang dirakit menjadi perangkat peledak.
Temuan di lokasi menunjukkan adanya wadah plastik serta serpihan logam yang diduga menjadi bagian dari rangkaian yang menyebabkan daya rusak.
Polisi juga menemukan sumber tenaga serta pemicu, meski perangkat kendali utamanya tidak ditemukan di lokasi.
Baca Juga: Barito Utara Raih Universal Health Coverage Madya, Keaktifan Peserta JKN Capai 88 Persen
Keterangan pihak kepolisian menyebut bahwa bahan-bahan yang digunakan diduga dibeli secara daring.
Pelaku sebelumnya memberi tahu keluarganya bahwa paket-paket tersebut merupakan perlengkapan ekstrakurikuler sekolah, sehingga tidak menimbulkan kecurigaan.
Keluarga pun menyimpan barang-barang itu tanpa mengetahui tujuan sebenarnya.
Baca Juga: Hansi Flick Tanggapi Peluang Melatih Lionel Messi jika Kembali ke Barcelona
Selain itu, pelaku disebut memberi alasan bahwa laptopnya rusak, padahal perangkat tersebut digunakan untuk mengakses situs-situs tertentu.
Laptop itu kini telah disita penyidik untuk keperluan digital forensik. Polisi berencana memeriksa isi perangkat guna mengetahui aktivitas pelaku sebelum kejadian.
Artikel Terkait
DPR RI Minta Presiden Prabowo Berhati-Hati Soal Rencana Kirim 20.000 Pasukan ke Gaza
Masuki Hari ke-10, Tim SAR Maksimalkan Pencarian Korban Longsor Cibeunying
Polrestabes Medan Tangkap Empat Tersangka Pembakaran Rumah Hakim
Audiensi BPJS Kesehatan-Bupati Barito Utara, Bahas Peningkatan Kualitas JKN
Arne Slot Pilih Fokus ke Pertandingan, Enggan Bahas Bursa Transfer Januari