KALTENGLIMA.COM - Wakil Menteri Sosial (Wamensos) Agus Jabo Priyono menegaskan bahwa program pengentasan kemiskinan ekstrem di Indonesia menjadi prioritas pemerintah.
Target ambisius mulai dicanangkan, yaitu penghapusan total kemiskinan ekstrem pada 2026, terutama di wilayah Jawa Tengah.
"Hal itu merupakan perintah presiden. Pada 2026 kemiskinan ekstrem berjumlah 3,17 juta harus selesai. Itu perintah presiden," ujar Wamensos Agus Jabo Priyono saat berkunjung ke Universitas Boyolali, Senin 26 Mei.
Tidak hanya mengandalkan Kementerian Sosial, Agus Jabo Priyono menegaskan bahwa keberhasilan pengentasan kemiskinan membutuhkan kolaborasi lintas kementerian, lembaga, dan dunia pendidikan.
"Kemensos tidak bisa sendirian. Kemensos harus bersinergi dengan kementerian lain, dengan lembaga lain termasuk dengan kampus," tegasnya.
Agus Jabo Priyono berharap Universitas Boyolali dapat menjadi mitra strategis dalam program ini, terutama melalui program pengabdian masyarakat kampus. Rencananya, Kemensos akan membuat nota kesepahaman (MoU) dengan berbagai perguruan tinggi di Jawa Tengah.
Baca Juga: Bendera Palestina Bakal Berkibar di Markas WHO
Selain menargetkan penghapusan kemiskinan, Wamensos Agus Jabo Priyono juga mengungkapkan rencana besar lainnya, yaitu membangun 100 titik sekolah rakyat (SR) yang diperintahkan Presiden Prabowo Subianto. Targetnya, ajaran baru bisa dimulai pada Juli 2025.
"Sekarang sudah berjalan sekitar 65 titik. Sedang direvitalisasi ada sekitar 53 titik. Kita berusaha bekerja sama dengan kementerian lain serta pemkab," ujarnya.
Sekolah rakyat dirancang sebagai sekolah gratis dengan sistem boarding (asrama) bagi anak-anak miskin, mulai dari jenjang SD, SMP, hingga SMA.
Baca Juga: Kenang Argo yang Tewas Ditabrak BMW, Mahasiswa FH UGM Lakukan Doa Bersama
Kurikulum akan disiapkan oleh Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen), sementara tenaga pengajar berasal dari daerah masing-masing.
Ia juga menyebutkan bahwa total angka kemiskinan di Indonesia yang kini mencapai 8,57 juta jiwa ditargetkan dapat ditekan hingga di bawah 5% pada 2029.