KALTENGLIMA.COM - Pneumonia pada anak merupakan kondisi yang perlu diwaspadai. Penyakit ini bisa menimbulkan gejala berupa batuk, demam, dan sesak napas.
Bila tidak cepat ditangani, pneumonia pada anak bisa menyebabkan gangguan yang lebih serius atau bahkan kematian.
Penyebab pneumonia cukup beragam, mulai dari infeksi bakteri, virus, hingga jamur.
Baca Juga: Injak Al-Qur'an saat Live Streaming, Pengguna Akun TikTok Dilaporkan ke Polisi
Beberapa jenis mikroorganisme yang dapat menyebabkan pneumonia pada anak adalah virus influenza, virus Corona, serta bakteri Streptococcus pneumoniae dan Mycoplasma pneumoniae.
Pneumonia pada anak biasanya berasal dari infeksi saluran pernapasan akut atas (ISPA atas).
Umumnya gejala pneumonia diawali dengan demam, batuk atau pilek, kemudian diikuti oleh gejala sesak napas yang biasanya terjadi dalam 14 hari dan bersifat akut.
Baca Juga: Jelang Pemilu 2024, Kesbangpol Mura Tingkatkan Koordinasi
Dokter Spesialis Ilmu Kesehatan Anak Subspesialis Kesehatan Anak Respirologi RS Pondok Indah – Pondok Indah, dr. Wahyuni Indawati Sp. A, Subsp. Resp mengungkapkan, gejala sesak napas ditandai oleh adanya usaha bernapas yang berat seperti tarikan dinding dada saat bernapas maupun adanya napas cuping hidung.
Ciri Sesak Napas
Bagaimana mengenali si kecil yang mengalami sesak napas?
Hitunglah frekuensi napas si kecil dalam 1 menit dengan meletakkan tangan di dada anak.
Sesak napas ditandai dengan frekuensi napas cepat yaitu :
Baca Juga: Hari Kedua Jadi WNI, Justin Hubner Terpantau Borong Batik
1. Lebih dari 60 kali/menit untuk usia kurang dari 2 bulan
Artikel Terkait
Hermon Ajak Masyarakat Jaga Fasilitas yang Sudah Dibangun
Karier Paul Pogba Terancam Tamat, Dituntut Skors 4 Tahun karena Kasus Doping
Update Daftar Harga Motor Trail dan Adventure Per Desember 2023, Paling Murah Rp 30 Jutaan
Bisa Hancur! PSM Makassar Lagi-Lagi Nunggak Gaji Pemain, Ada yang Belum Dibayar Sampai 3 Bulan
Beredar Foto Puluhan Pria Gaza Ditangkap dan Ditelanjangi Tentara Israel