KALTENGLIMA.COM - Pakar polimer Mochamad Chalid menyoroti masalah kontaminasi Bisfenol A (BPA) dalam galon air minum dalam kemasan (AMDK). Menurutnya, paparan sinar matahari selama proses distribusi kemasan galon isi ulang dapat memicu migrasi BPA ke dalam air minum.
Hal ini terjadi karena panas matahari membuat bahan kimia berbahaya BPA dalam kemasan galon terlepas dan mengontaminasi air minum.
Chalid menjelaskan bahwa peluruhan BPA sangat tergantung pada suhu dan durasi penyimpanan atau penggunaan galon isi ulang, yang berpotensi menyebabkan migrasi BPA ke dalam air minum.
Baca Juga: Peraturan Label Bahaya BPA pada AMDK Telah Diterbitkan BPOM
Selain itu, dalam sebuah wawancara televisi, Kepala Lembaga Center for Sustainability and Waste Management Universitas Indonesia (CSWM UI) ini juga menyebutkan bahwa faktor lain seperti pencucian galon polikarbonat yang tidak tepat bisa memicu peluruhan BPA.
Pencucian galon dengan deterjen dapat meningkatkan keasaman air dalam kemasan, sementara goncangan keras selama distribusi dapat memberikan tekanan tambahan pada dinding polikarbonat, mempercepat peluruhan BPA.
Chalid menambahkan bahwa pencucian dengan sikat kasar dan air panas juga memperburuk situasi karena dapat merusak lapisan polikarbonat, sehingga BPA lebih mudah terlepas.
Baca Juga: 31 dari Ratusan Warga Israel Tewas Terinfeksi Virus Mematikan
Sayangnya, masyarakat masih banyak yang tidak sadar akan ancaman ini dan menganggap air minum dalam kemasan polikarbonat sebagai sumber air yang aman.
Pakar Epidemiologi dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Pandu Riono, juga menekankan bahaya BPA bagi kesehatan manusia.
Dalam wawancara yang sama, Pandu menjelaskan bahwa paparan BPA sejak dalam kandungan bisa mengganggu pertumbuhan janin dan menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti Autism Spectrum Disorder (ASD) dan Attention Deficit/Hyperactivity Disorder (ADHD).
Baca Juga: Anggaran Makan Siang Gratis Dipangkas Rp7500 per Anak, Begini Respons Menko PMK
Akumulasi konsumsi air yang terkontaminasi BPA dalam jangka panjang dapat menyebabkan gangguan sistem tubuh manusia, termasuk gangguan reproduksi dan peningkatan risiko kanker.
Artikel Terkait
Masa Sih, Gangguan Pencernaan Jadi Penyebab Utama Panas Dalam?
Pejuang Diet Merapat! 5 Buah Ini Bisa Menurunkan BB dengan Cepat
Gejala dan Faktor Hoarding Disorder: Waspada Tanda-tandanya!