Waspada Mpox 'Ganas' di Thailand,  Bagaimana Gejala dan Penularannya?

photo author
- Kamis, 22 Agustus 2024 | 20:19 WIB
Ilustrasi Mpox atau Monkeypox atau Cacar Monyet (Instagram @actualidadparadamas)
Ilustrasi Mpox atau Monkeypox atau Cacar Monyet (Instagram @actualidadparadamas)

 


KALTENGLIMA.COM -
Departemen Pengendalian Penyakit (DCD) Thailand mendeteksi kemungkinan kasus pertama Mpox varian yang lebih berbahaya, yakni clade 1b.

Kasus ini ditemukan pada seorang pria asal Eropa berusia 66 tahun yang berdomisili di Thailand dan bekerja di Afrika, di mana kasus Mpox pertama kali muncul.

Pria tersebut kembali ke Thailand pada 14 Agustus 2024, dan tak lama setelahnya mengalami demam serta munculnya ruam kecil. Saat ini, petugas kesehatan masih menunggu hasil tes lebih lanjut untuk memastikan apakah itu clade 1b. Namun, sejauh ini, pasien tidak menunjukkan gejala yang serius.

Baca Juga: Kaget! Ini Bahaya Spons Cuci Piring yang Jarang Diganti

Perbedaan Gejala Mpox Clade 1b dan 2b

- Clade 1b: Menurut dr. Robert Sinto, clade 1b biasanya dimulai dengan demam sebelum munculnya ruam. Gejala ruam pada clade 1b cenderung muncul secara sistematis dan bertahap, dimulai dari kemerahan, kemudian bintil berisi air, hingga akhirnya menjadi luka cekungan.

Ruam ini sering menyebar ke banyak area kulit, seperti wajah, tubuh, dan anggota badan, dan berlangsung dalam hitungan hari atau minggu.

Gejala dari clade 1b bisa lebih parah dengan komplikasi yang lebih tinggi, seperti ensefalitis, pneumonia, gangguan pernapasan, serta infeksi bakteri, dengan tingkat kematian yang berkisar antara 1 hingga 10 persen.

Baca Juga: Begini Cara Jalan Kaki yang Bisa Turunkan Berat Badan

- Clade 2b: Sebaliknya, pada clade 2b, umumnya tidak terjadi demam, dan ruam atau bintil di kulit lebih bervariasi dan hanya muncul di beberapa bagian tubuh, seperti tangan, mulut, dan area kemaluan.

Clade 2b cenderung memiliki gejala yang lebih ringan, dengan lesi kulit yang lebih sedikit dan lebih sedikit gejala sistemik. Clade ini juga kurang menular dibandingkan clade 1, dan memiliki tingkat kematian yang lebih rendah, yaitu kurang dari 1 persen.

Gejala yang lebih parah pada clade 1 dan penularan yang lebih tinggi menjadikannya varian yang lebih diwaspadai, terutama karena potensinya menyebabkan komplikasi serius seperti infeksi sekunder dan gangguan pernapasan.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Laili Rukhmina

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Berapa Panjang Usus Halus Orang Dewasa dan Fungsinya?

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:55 WIB

Bahaya Kebiasaan Mengunyah Es Batu bagi Kesehatan Gigi

Selasa, 16 Desember 2025 | 22:18 WIB
X