Fakta di Balik Konsumsi Makanan Dibakar, Benarkah Berisiko Kanker?

Selain akrilamida, metode memasak daging seperti memanggang, mengasapi, atau menggoreng dapat menghasilkan zat kimia lain, yaitu amina heterosiklik (HCA) dan hidrokarbon aromatik polisiklik (PAH).

Studi pada hewan pengerat menunjukkan bahwa paparan tinggi terhadap zat ini dapat memicu perkembangan tumor.

Namun, pada manusia, bukti bahwa zat ini secara signifikan meningkatkan risiko kanker masih kurang meyakinkan.

Beberapa penelitian melaporkan hubungan antara zat kimia tersebut dan kanker tertentu seperti kanker kolorektal atau pankreas, tetapi penelitian lain tidak menemukan kaitan serupa.

Baca Juga: Banyak disukai Banyak Orang, Manfaat Makan Kikil untuk Kesehatan Tubuh yang Tak Terduga

Meskipun bukti bahwa makanan yang terlalu matang atau gosong menyebabkan kanker pada manusia masih terbatas, ada baiknya untuk mengambil langkah pencegahan dengan membatasi konsumsi makanan yang dimasak pada suhu tinggi. Berikut beberapa tips yang dapat dilakukan:

1. Hindari makanan yang gosong: Jika memasak dengan metode panggang atau bakar, pastikan makanan tidak terlalu matang hingga gosong.

2. Gunakan metode memasak alternatif: Metode seperti merebus atau mengukus dapat mengurangi risiko pembentukan zat kimia berbahaya.

3. Kurangi waktu memasak pada suhu tinggi:Memasak makanan dalam waktu yang lebih singkat dapat membantu mengurangi pembentukan zat berbahaya.

4. Konsumsi makanan sehat secara seimbang: Perbanyak konsumsi buah, sayuran, dan biji-bijian untuk menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan.

Baca Juga: Ternyata Makanan Ini Tak Boleh Dimakan Bersamaan Dengan Semangka Loh!

Meskipun bukti kaitan langsung antara makanan yang dibakar dan kanker belum kuat, menjaga pola makan sehat dan mengurangi paparan terhadap zat kimia berbahaya tetap menjadi langkah yang bijak untuk menurunkan risiko penyakit kanker.