Metode ini menunjukkan potensi untuk menjadi intervensi noninvasif dalam mengubah respons emosional terhadap memori buruk, terutama bagi individu dengan trauma.
Namun, penelitian ini masih dalam tahap awal dan dilakukan dalam lingkungan laboratorium yang terkontrol ketat. Memori negatif yang digunakan dalam eksperimen, seperti gambar tidak menyenangkan, tidak sebanding dengan dampak emosional dari pengalaman traumatis di dunia nyata.
Meskipun begitu, peneliti menjelaskan bahwa proses penyimpanan memori yang terjadi saat tidur dapat dimanfaatkan untuk memperkuat kenangan baik atau melemahkan kenangan buruk.
Dengan begitu banyak variabel yang terlibat, seperti jenis memori, area otak yang terpengaruh, dan fase tidur yang berbeda, masih diperlukan waktu untuk memahami cara kerja yang lebih rinci dan efektivitas jangka panjang metode ini.
Baca Juga: Benarkah Makan Durian Berbahaya untuk Kolesterol? Ini Kata Ahli dari IPB
Penelitian ini memberikan harapan baru dalam pengobatan trauma dan gangguan memori patologis di masa depan.
Pendekatan menggantikan memori negatif dengan memori positif ini diharapkan dapat memberikan solusi yang lebih efektif untuk meningkatkan kesehatan mental individu.
Artikel Terkait
Makanan Penyebab Perut Buncit, Nomor 6 Sering Kali Jadi Pilihan Sehari-hari
Doyan Makan Durian Tapi Bikin Darah Tinggi? Simak Tipsnya
Benarkah Makan Durian Berbahaya untuk Kolesterol? Ini Kata Ahli dari IPB