Waspada! Saraf Kejepit Bisa Sebabkan Kelumpuhan Jika Diabaikan

photo author
- Kamis, 13 Februari 2025 | 18:30 WIB
ILUSTRASI - Saraf kejepit. (Media Pakuan-Pikiran Rakyat)
ILUSTRASI - Saraf kejepit. (Media Pakuan-Pikiran Rakyat)

KALTENGLIMA.COM - Spesialis bedah saraf dari Perhimpunan Spesialis Bedah Saraf Indonesia (PERSPEBSI), dr. Danu Rolian, SpBS, mengungkapkan bahwa saraf kejepit atau hernia nucleus pulposus (HNP) berpotensi menyebabkan kelumpuhan jika tidak segera ditangani.

Saraf kejepit dapat terjadi di sepanjang tulang belakang, tetapi paling sering ditemukan pada area punggung bawah dan leher.

Kondisi ini bisa memicu berbagai gejala tergantung pada lokasi saraf yang terjepit, seperti nyeri, mati rasa, atau kelemahan pada lengan maupun kaki.

Baca Juga: Wamenkes: Pemeriksaan Kesehatan Mental Akan Dimasukkan dalam Program Cek Kesehatan Gratis

Kelumpuhan dapat terjadi akibat tekanan berkelanjutan pada saraf dalam jangka waktu lama. Jika jepitan terjadi di bagian belakang atau samping saraf, hal ini bisa berdampak langsung pada fungsi saraf yang bertugas mengontrol pergerakan otot.

Menurut dr. Danu, risiko kelumpuhan meningkat jika kondisi ini dibiarkan tanpa pengobatan selama satu hingga dua tahun.

Karena komplikasi yang dapat berujung pada kerusakan permanen, penting untuk menangani saraf kejepit sejak dini.

Baca Juga: Benarkah Nanas Bisa Bersihkan Paru-paru Perokok? Ini Kata Ahli

Jika pasien mengalami nyeri yang disertai kesemutan pada kaki hingga mengganggu aktivitas sehari-hari, maka tindakan medis, termasuk operasi, mungkin diperlukan untuk mengatasi gejala tersebut.

Berbagai metode pengobatan saraf kejepit mencakup pemberian obat-obatan, terapi fisik, hingga tindakan operasi.

Salah satu prosedur yang digunakan dalam menangani kondisi ini adalah teknik minimal invasif bernama bipirtal endoscopic spine surgery preservation of ligamentum flavum atau BESS PLUS.

Baca Juga: Penjelasan Ahli soal Batas Aman Makan Durian dalam Sehari

Teknik ini memanfaatkan alat endoskopi untuk memberikan visualisasi yang lebih jelas pada area tulang belakang yang mengalami gangguan, sehingga tindakan medis dapat dilakukan dengan lebih presisi.

Untuk mencegah terjadinya kerusakan saraf yang lebih parah, dr. Danu menekankan pentingnya penanganan segera terhadap saraf kejepit sebelum kondisi tersebut berkembang menjadi lebih serius.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Laili Rukhmina

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Berapa Panjang Usus Halus Orang Dewasa dan Fungsinya?

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:55 WIB

Bahaya Kebiasaan Mengunyah Es Batu bagi Kesehatan Gigi

Selasa, 16 Desember 2025 | 22:18 WIB
X