"Kadar vitamin D darah sedikitnya 20 ng/ml (50nmol/L) dianggap cukup untuk menjaga kekuatan tulang dan kesehatan secara keseluruhan," imbuhnya.
Tak hanya itu, dr Johanes juga mengemukakan terdapat penelitian pada 218 pengidap obesitas dan overweight selama 1 tahun dan semuanya menjalani diet defisit kalori dan olahraga. Setengah peserta diberikan suplemen vitamin D, dan yang lainnya diberikan plasebo.
Baca Juga: Serial Alice In Borderland3 Rilis Teaser, Intip Sinopsisnya
Di akhir penelitian ternyata mereka yang diberikan suplemen vitamin D turun berat badan lebih banyak rata-rata 3,2 kg lebih daripada yang diberikan plasebo.
"Ada beberapa teori yg mencoba menjelaskan efek vitamin D terhadap penurunan berat badan. Beberapa penelitian menunjukkan vitamin D mungkin berpotensi mengurangi pembentukan sel lemak baru di dalam tubuh. Vitamin D juga dapat menekan penyimpanan sel lemak sehingga mengurangi akumulasi lemak," katanya.
"Selain itu, vitamin D dapat meningkatkan kadar serotonin yang berperan menurunkan nafsu makan dan meningkatkan rasa kenyang, menurunkan berat badan dan menurunkan asupan kalori. Juga, kadar vitamin D darah yang lebih tinggi dihubungkan dengan meningkatnya kadar testosteron, hal mana memacu penurunan berat badan
Baca Juga: Huawei MatePad SE 11 Rilis, Harganya Ramah di Kantong
Di lain sisi, dr Johanes menyebut hanya dengan diet defisit kalori yang disertai jalan 10 ribu langkah per hari sudah pasti dapat membantu menurunkan berat badan.
Artikel Terkait
Vonis Harvey Moeis Diperberat, Komisi III DPR Sebut Putusan Banding Tamparan bagi Kejaksaan
Penasihat Khusus Presiden Muhadjir Effendy Dikukuhkan sebagai Guru Besar di Universitas Negeri Malang
Jahja Setiaatmadja Lengser dari Dirut, Hendra Lembong Diusulkan Jadi Presdir BCA
Anggaran Kementerian Imipas Kena Pangkas Rp4,4 Triliun, Uang Makan Napi Ikut Dipotong?
Kembali Berulah, Depezet Resmi Dinonaktifkan EVOS