Namun, kemungkinan besar hal ini berkaitan dengan faktor pembekuan darah, termasuk trombosit, sel yang melapisi pembuluh darah, serta protein lain yang berperan dalam pembentukan gumpalan darah.
Gumpalan darah merupakan penyebab utama stroke iskemik karena dapat menghambat aliran darah ke otak.
Beberapa penelitian sebelumnya juga mengungkap bahwa orang dengan golongan darah A lebih rentan mengalami trombosis vena dalam, yaitu penggumpalan darah di kaki yang berpotensi berbahaya.
Meski penelitian ini memberikan wawasan baru, terdapat keterbatasan dalam studi tersebut, salah satunya adalah kurangnya keragaman peserta penelitian.
Baca Juga: Segar dan Sehat, Ini Khasiat Buah Blewah untuk Menu Buka Puasa
Secara global, stroke lebih sering terjadi pada individu berusia 65 tahun ke atas. Namun, peningkatan kasus stroke pada orang muda menjadi perhatian.
Di Amerika Serikat, angka stroke iskemik pada individu berusia 20 hingga 44 tahun meningkat dari 17 kasus per 100.000 orang pada tahun 1993 menjadi 28 kasus per 100.000 orang pada tahun 2015. Selain itu, risiko kematian akibat stroke pada usia muda juga menunjukkan tren meningkat.
Bagi para penyintas stroke, dampaknya bisa sangat berat. Selain gangguan kognitif, stroke dapat menyebabkan masalah penglihatan, gangguan koordinasi, kelemahan otot, hingga kelumpuhan. Secara mental, banyak penyintas juga mengalami depresi dan kecemasan akibat kondisi ini.
Baca Juga: Gejala Kanker Darah yang Sering Diabaikan, Kenali Tandanya Sejak Dini
Beberapa faktor risiko utama stroke meliputi tekanan darah tinggi, kadar kolesterol yang tinggi, diabetes, kebiasaan merokok, serta konsumsi alkohol.
Selain itu, gaya hidup yang tidak sehat, seperti obesitas, pola makan yang buruk, dan kurangnya aktivitas fisik, juga dapat meningkatkan risiko stroke.
Dr. Mark T. Gladwin dari UMD Baltimore menyatakan bahwa penelitian ini menimbulkan pertanyaan penting mengenai bagaimana faktor genetik seperti golongan darah dapat berperan dalam meningkatkan risiko stroke dini.
Temuan ini juga menunjukkan perlunya pendekatan baru dalam upaya pencegahan stroke pada orang dewasa muda.
Artikel Terkait
Ingin Olahraga Malam di Bulan Puasa? Ini Saran Dokter
Ibu Hamil Puasa, Apakah Bahaya Bagi Janin? Ini Kata Obgyn
Ketahui Risiko Makan Gorengan Saat Berbuka Puasa