KALTENGLIMA.COM - Bulan Ramadan merupakan waktu yang sangat berarti untuk melaksanakan ibadah puasa. Namun, bagi ibu hamil, muncul pertanyaan apakah puasa ini dapat berdampak negatif bagi janin yang dikandung.
Dokter spesialis obstetri dan ginekologi, Dr. Muhammad Fadli, SpOG, menjelaskan bahwa situasi ini sangat bergantung pada kondisi masing-masing ibu hamil dan janin. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa puasa pada trimester pertama kehamilan dapat meningkatkan risiko terjadinya bayi dengan berat badan rendah.
Dr. Fadli menekankan bahwa hal ini bukan semata-mata disebabkan oleh puasa itu sendiri. Pada trimester pertama, banyak ibu hamil yang mengalami mual dan muntah, yang membuat mereka kesulitan untuk makan. Jika mereka dipaksa untuk berpuasa di masa ini, ada kemungkinan tinggi mereka akan kekurangan asupan nutrisi saat sahur dan berbuka puasa.
Baca Juga: Ingin Olahraga Malam di Bulan Puasa? Ini Saran Dokter
"Kenapa (risiko bayi kecil)? Bukan karena puasanya, tapi karena kurang masukkan asupan gizi ibunya kurang makan, susah makan, yang terjadi di trimester 1," ucap dr Fadli.
Dr. Fadli menjelaskan bahwa secara umum, puasa di trimester ketiga tidak terlalu dianjurkan karena pada fase ini, ibu hamil memerlukan asupan kalori yang lebih banyak. Kondisi kesehatan ibu perlu menjadi perhatian utama, sama halnya dengan pada trimester pertama.
Oleh sebab itu, dokter umumnya merekomendasikan agar puasa dilakukan pada trimester kedua. Pada tahap ini, kondisi ibu biasanya sudah mulai lebih nyaman dibandingkan dengan trimester pertama.
Baca Juga: Berapa Besaran Zakat Fitrah 2025? Begini Cara Bayarnya Lewat Baznas
Bahkan, menurut dr. Fadli, berpuasa pada trimester kedua dapat memberikan manfaat signifikan bagi ibu hamil, terutama dalam mencegah kenaikan berat badan yang berlebihan selama masa kehamilan.
"Ada beberapa penelitian mengatakan trimester kedua kan ibu hamil tuh malah dendam tuh, makannya jadi banyak banget, atau ada istilah sugar craving. Nah, dengan dia puasa dia mencegah nih kenaikan berat badan yang berlebihan," kata dr Fadli.
Ia kembali menekankan bahwa setiap kehamilan memiliki kondisi yang berbeda-beda. Oleh karena itu, sangat disarankan bagi ibu untuk melakukan pemeriksaan rutin jika berencana menjalani ibadah puasa selama Ramadan. Selain itu, kesehatan janin juga perlu dipantau secara berkala agar tetap terjaga dengan baik selama masa puasa.
Baca Juga: Hasto Segera Disidang, Mantan Penyidik: KPK Sudah Yakin Unsur Korupsi Terpenuhi
"Tapi pada saat berpuasa sebaiknya sebelum mulai puasa diperiksakan dulu ke dokter kandungan kehamilannya, dipastikan air ketubannya cukup, kesejahteraan janinnya baguslah dengan cara di-USG untuk melihat kesejahteraan janinnya," tandasnya
Artikel Terkait
Carmen Hearts2Hearts Ungkap Ada 2 Trainee Asal Indonesia yang Ikut Berjuang Dengannya
Mana yang Lebih Baik Untuk Berbuka Puasa? Es Teh atau Teh Hangat
Agar Terus Terhidrasi Selama Puasa, Ini Rekomendasi Buah yang Kaya Akan Air
Viral Kata Poppo Siroyo di Media Sosial, Apa Sih Itu?
Tak Hanya Lemas, Ini yang Terjadi pada Tubuh Kalau Sering Skip Sahur