Risiko Kanker Kolorektal Bisa Turun Drastis Berkat Vitamin D, Ini Hasil Studinya

photo author
- Sabtu, 3 Mei 2025 | 09:18 WIB
Ilustrasi vitamin D (Freepik)
Ilustrasi vitamin D (Freepik)

KALTENGLIMA.COM - Vitamin D tidak hanya berperan penting dalam menjaga kesehatan tulang dan sistem imun, tetapi juga terbukti mampu menurunkan risiko kanker kolorektal secara signifikan.

Kanker ini mencakup kanker usus besar dan rektum, yang merupakan salah satu jenis kanker paling umum di dunia. Studi terbaru dalam jurnal Nutrients menunjukkan bahwa kekurangan vitamin D berhubungan erat dengan meningkatnya risiko kanker kolorektal.

Penelitian yang melibatkan analisis 50 studi pada pasien kanker kolorektal menemukan bahwa individu dengan kadar vitamin D optimal memiliki risiko yang jauh lebih rendah.

Baca Juga: Hati-Hati, Makanan Lezat Ini Bisa Bikin Kulit Tampak Kusam

Salah satu studi besar, Nurses’ Health Study, mencatat bahwa perempuan dengan asupan vitamin D tertinggi memiliki risiko 58% lebih rendah terkena kanker kolorektal dibandingkan dengan mereka yang memiliki asupan rendah.

Menurut para ahli seperti Dr. Wael Harb dan Scott Keatley, vitamin D berperan dalam mengatur sistem imun, mengendalikan peradangan, dan mendukung mekanisme pertahanan tubuh terhadap sel-sel abnormal.

Reseptor vitamin D yang terdapat di usus besar juga memengaruhi gen yang terkait dengan pertumbuhan dan kematian sel. Kelompok yang rentan kekurangan vitamin D antara lain lansia, orang yang jarang terpapar sinar matahari, pemilik kulit gelap, dan penderita penyakit kronis.

Baca Juga: Terlalu Banyak Makan Wortel Bisa Ubah Warna Kulit? Ini Faktanya

Meski vitamin D bukan pengganti pola hidup sehat atau skrining kanker, asupan yang cukup tetap menjadi langkah preventif penting, terutama bagi mereka yang berisiko tinggi.

Sumber vitamin D bisa didapat dari sinar matahari, ikan berlemak, jamur, minyak hati ikan, dan makanan fortifikasi. Jika diperlukan, suplemen vitamin D3 lebih disarankan dengan dosis harian 1.000–2.000 IU, dan sebaiknya dikonsumsi bersama makanan berlemak agar penyerapannya maksimal.

Namun, konsultasi dengan dokter tetap diperlukan sebelum mengonsumsi suplemen secara rutin.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Laili Rukhmina

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Berapa Panjang Usus Halus Orang Dewasa dan Fungsinya?

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:55 WIB

Bahaya Kebiasaan Mengunyah Es Batu bagi Kesehatan Gigi

Selasa, 16 Desember 2025 | 22:18 WIB
X