KALTENGLIMA.COM - India kembali mencatat lonjakan kasus COVID-19, dengan laporan dari Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan Keluarga India yang mencatat penambahan 391 kasus baru dalam kurun 24 jam terakhir hingga Sabtu, 7 Juni 2025.
Total kasus aktif kini mencapai 5.755 orang. Dalam periode yang sama, empat pasien dilaporkan meninggal dunia. Keempatnya diketahui memiliki penyakit penyerta seperti gangguan tiroid dan gangguan sistem pernapasan, yang memperparah kondisi setelah terinfeksi.
Peningkatan ini dipengaruhi oleh kemunculan varian-varian baru virus corona, termasuk LF.7, XFG, JN.1, dan subvarian NB.1.8.1.
Baca Juga: Waspadai! Ini 3 Risiko Gula Berlebih bagi Kesehatan Jiwa
Para pasien umumnya mengalami keluhan yang berkaitan dengan saluran pernapasan, baik dalam bentuk gejala ringan maupun berat.
Dua kasus menonjol berasal dari pasien perempuan berusia 66 dan 50 tahun yang dirawat di Rumah Sakit Manipal Broadway, keduanya menunjukkan gejala demam dan gangguan pernapasan serta memiliki riwayat penyakit bawaan sehingga membutuhkan perawatan intensif.
Ahli mikrobiologi Shelly Sharma Ganguly menyampaikan bahwa temuan ini menjadi yang pertama setelah hampir setahun tidak ada laporan kasus baru.
Baca Juga: Semakin Populer, Lari Tawarkan Banyak Manfaat Kesehatan
Ia menekankan pentingnya pengujian terhadap pasien yang bergejala, terutama mereka yang memiliki komorbiditas.
Sejalan dengan itu, rumah sakit di berbagai daerah mulai memperketat pengawasan dan melakukan pengujian terhadap pasien dengan gejala mirip COVID-19, terutama yang tergolong SARI (infeksi saluran pernapasan akut berat) dan ILI (penyakit mirip influenza).
Menurut Partha Guchhait, ahli mikrobiologi dari Peerless Hospital, langkah ini bertujuan untuk mengidentifikasi pasien berisiko tinggi sedini mungkin sebagai bentuk pencegahan, bukan untuk menciptakan kepanikan.
Baca Juga: Hindari Mengonsumsi Tiga Makanan Ini Bersamaan dengan Teh
Meskipun sebagian besar pasien mengalami gejala ringan seperti demam, pilek, batuk, dan sakit tenggorokan, kewaspadaan tetap dibutuhkan, terutama untuk melindungi kelompok rentan dengan kondisi kesehatan tertentu.
Artikel Terkait
Ini Tanda Seseorang Sudah Kelebihan Makan Daging
Minum matcha Terlalu Sering Ternyata Ada Efek Samping yang Serius Loh!
Ini Dia Penyebab Perut Kembung saat Haid dan Tips Mencegahnya
Hindari Mengonsumsi Tiga Makanan Ini Bersamaan dengan Teh