Makanan olahan tinggi, seperti keripik, mi instan, dan makanan cepat saji, umumnya mengandung gula, lemak tidak sehat, dan zat aditif dalam jumlah besar yang dapat mengganggu fungsi otak dan meningkatkan risiko gangguan kesehatan mental.
Mengganti jenis makanan ini dengan makanan utuh seperti buah segar, sayuran, protein rendah lemak, dan biji-bijian utuh akan memberikan nutrisi yang dibutuhkan otak untuk berfungsi optimal.
Pola makan dengan kadar natrium tinggi, yang biasanya berasal dari makanan olahan dan kalengan, dapat menyebabkan tekanan darah tinggi, mengurangi aliran darah ke otak, dan mengganggu fungsi kognitif. Menggunakan herba dan rempah alami seperti bawang putih, kunyit, atau kemangi sebagai pengganti garam dapat memberikan rasa sekaligus manfaat kesehatan tambahan.
Baca Juga: 4 Kebiasaan Sehari-Hari yang Tanpa Sadar Memicu Jerawat Lebih Parah
Selain itu, konsumsi lemak jenuh berlebihan, yang banyak terdapat dalam daging merah dan produk susu berlemak penuh, dapat meningkatkan peradangan dan risiko penurunan kognitif.
Menggantinya dengan sumber protein rendah lemak seperti ikan, ayam, serta protein nabati dari kacang-kacangan dan lentil dapat memberikan nutrisi penting tanpa menambah beban lemak jenuh pada tubuh.
Dengan memilih makanan yang tepat, kesehatan otak dapat lebih terjaga sehingga fungsi kognitif dan kesejahteraan mental tetap optimal sepanjang waktu.
Artikel Terkait
Kenali Gejala Hormon Tidak Stabil serta Langkah Penanganannya
4 Kebiasaan Sehari-Hari yang Tanpa Sadar Memicu Jerawat Lebih Parah
Waspadai Haid Lebih dari Dua Minggu, Ini Penyebab dan Penanganannya
Sering Sakit Punggung? Bisa Jadi Tanda Kamu Skoliosis