Gejala yang muncul bisa berupa kelelahan, nyeri otot dan tulang, perubahan suasana hati termasuk depresi, serta pada anak-anak dapat menyebabkan rakitis, yaitu kondisi tulang lemah dan melengkung.
Defisiensi vitamin D juga dikaitkan dengan meningkatnya risiko obesitas, diabetes tipe 2, penyakit jantung, hingga infeksi pernapasan.
Meskipun keduanya bermanfaat, penelitian menunjukkan bahwa vitamin D3 lebih unggul dibandingkan vitamin D2 karena lebih mudah diserap tubuh dan lebih efektif dalam mempertahankan kadar vitamin D dalam darah.
Baca Juga: Pasien Gagal Ginjal Perlu Waspada, Jangan Konsumsi 5 Sayuran Ini
Bahkan, beberapa studi menyebut D3 berperan lebih besar dalam mengatur gen yang terkait dengan fungsi kekebalan tubuh.
Untuk memenuhi kebutuhan vitamin D, terdapat beberapa cara, antara lain berjemur di bawah sinar matahari selama 10–15 menit beberapa kali dalam seminggu, mengonsumsi makanan kaya vitamin D seperti ikan berlemak, kuning telur, hati, serta makanan fortifikasi, atau dengan menambahkan suplemen bila asupan alami dirasa kurang.
Namun, konsumsi berlebihan harus dihindari karena vitamin D bersifat larut lemak sehingga dapat menumpuk dalam tubuh dan menimbulkan toksisitas.
Baca Juga: Bukan 10 Ribu Langkah, Ini Cara Jalan Kaki yang Disebut Paling Baik Menurut Studi
Kondisi ini bisa memicu mual, kelelahan, hilangnya nafsu makan, hingga gangguan irama jantung akibat kadar kalsium yang terlalu tinggi.
Dengan demikian, baik vitamin D2 maupun D3 memiliki manfaat penting bagi tubuh, tetapi bukti ilmiah lebih banyak mendukung efektivitas vitamin D3 dalam menjaga kesehatan jangka panjang.
Pemilihan jenis vitamin D sebaiknya disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing individu, dengan tetap memperhatikan keseimbangan agar manfaat optimal dapat diperoleh tanpa menimbulkan risiko.
Artikel Terkait
Dari Kasus Anak di Sukabumi, Ketahui Bagaimana Cacing Bisa Menginfeksi Tubuh
Aktivitas Fisik yang Terbukti Bermanfaat Menekan Sel Kanker Payudara
Bukan 10 Ribu Langkah, Ini Cara Jalan Kaki yang Disebut Paling Baik Menurut Studi
Pasien Gagal Ginjal Perlu Waspada, Jangan Konsumsi 5 Sayuran Ini