Berat Badan Turun Saat Stres, Apakah Wajar? Ini Kata Ahli

photo author
- Jumat, 5 September 2025 | 15:52 WIB
Ilustrasi stres (Adobe)
Ilustrasi stres (Adobe)

 

KALTENGLIMA.COM - Stres dapat memberikan dampak yang berbeda pada berat badan seseorang, ada yang justru mengalami kenaikan dan ada pula yang mengalami penurunan.

Penurunan berat badan akibat stres pada dasarnya merupakan hal yang bisa terjadi secara normal, karena tubuh memiliki mekanisme respons terhadap tekanan yang dikenal dengan istilah fight or flight.

Dalam kondisi ini, tubuh bereaksi terhadap stres dengan meningkatkan detak jantung, menegangkan otot, serta mempercepat pernapasan, sementara fungsi lain seperti sistem pencernaan melambat.

Baca Juga: Kejaksaan Tinggi Sulsel sebut Dana Korupsi 2,25 M Bank Pemerintah Gunakan Uang Nasabah untuk Bayar Utang

Perlambatan pencernaan inilah yang dapat memengaruhi nafsu makan, sehingga sebagian orang yang sedang mengalami stres justru kehilangan selera makan dan berdampak pada penurunan berat badan.

Menurut penjelasan psikolog klinis sekaligus Direktur Behavioral Services Cleveland Clinic, Kasey Goodpaster, penurunan berat badan akibat stres tidak selalu berbahaya.

Jika penurunan tersebut hanya bersifat sementara, dalam jumlah kecil, dan kembali normal ketika kondisi membaik, maka masih tergolong wajar.

Baca Juga: Mahfud MD Tegaskan Aparat Harus Tindak Tegas Jika Ada Makar dari Gelombang Aksi Massa

Misalnya, perubahan kurang dari 10 pon atau sekitar 4 kilogram, atau sekitar lima persen dari total massa tubuh, umumnya tidak dianggap signifikan secara klinis karena berat badan manusia memang bisa mengalami fluktuasi alami.

Namun, penurunan berat badan yang lebih dari lima persen dari massa tubuh dalam jangka waktu enam hingga dua belas bulan tanpa adanya upaya diet patut diwaspadai, terutama jika terjadi dengan cepat dan disertai gejala lain seperti gangguan pencernaan, sakit kepala, hingga kelelahan.

Dalam kondisi seperti itu, metabolisme tubuh bisa melambat, lemak justru disimpan, dan otot mulai terurai. Meski awalnya terlihat sebagai penurunan berat badan, hal tersebut sebenarnya berbahaya bagi kesehatan.

Baca Juga: Gen Z Ramai Posting Rambut Beruban, Ini Alasannya

Situasi ini memerlukan penanganan profesional, sehingga seseorang yang mengalaminya disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Laili Rukhmina

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Berapa Panjang Usus Halus Orang Dewasa dan Fungsinya?

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:55 WIB

Bahaya Kebiasaan Mengunyah Es Batu bagi Kesehatan Gigi

Selasa, 16 Desember 2025 | 22:18 WIB
X