Minum Saat Berdiri Dapat Merusak Ginjal? Dokter Tegaskan Ini Hoax, Namun Tetap Berisiko

photo author
- Rabu, 1 Oktober 2025 | 07:59 WIB
minum berdiri. (Ilustrasi: Pixabay)
minum berdiri. (Ilustrasi: Pixabay)

KALTENGLIMA.COM - Kebiasaan minum sambil berdiri dianggap jelek oleh sebagian orang karena bisa memperberat kerja ginjal. Tetapi, faktanya masih banyak orang yang melakukannya.

"Saat minum sambil berdiri kerja ginjal lebih berat karena air tidak disaring sempurna oleh lambung. Jadi ada pengaruhnya buat ginjal," komentar salah satu warganet di media sosial.

"Saya berpengaruh, saya minum duduk dan berdiri yg saya rasakan di tubuh beda, minum duduk lebih segar di badan," ketik warganet lain.

Baca Juga: Gema Takbir dari Palangka Raya, Iringi Kafilah Kalteng Menuju Panggung MQKI 2025

"Saya minum air lebih kerasa enaknya kalau berdiri, kalau minum duduk kek keganjal airnya," tambah komentar lain.

Kemudian, apakah benar bahwa minum sambil berdiri bisa memengaruhi kesehatan ginjal ?

Spesialis penyakit dalam dr Tunggul Situmorang, SpPD-KGH menyebutkan bahwa tidak ada hubungan antara minum sambil berdiri dengan memperberat kerja ginjal atau berisiko merusak ginjal.

Baca Juga: Peningkatan Kompetensi ASN dalam Manajemen Pelayanan Publik untuk Mendukung Reformasi Birokrasi

"Saya kira nggak, hoaks itu. Hubungannya apa? Minum berdiri dan duduk sama saja," ucap dr Tunggul ketika ditemui di Siloam Hospitals TB Simatupang, Jakarta Selatan, Selasa (30/9/2025).

Tetapi, dr Tunggul menyarankan lebih baik duduk saat minum. Alasannya, ada risiko lain yang bisa terjadi jika seseorang minum sambil berdiri.

"Kalau minum sambil berdiri yang ditakutkan asfiksia, bukan ginjalnya. Asfiksia itu (air) masuk ke saluran yang salah, ke pernapasan misalnya," kata dr Tunggul.

Baca Juga: Pemprov Kalteng Gelar Rakor GTRA 2025 untuk Akselerasi Program Reforma Agraria

Dikutip dari Cleveland Clinic, asfiksia terjadi saat tubuh tidak mendapatkan cukup oksigen. Penyebabnya antara lain reaksi alergi, tenggelam, dan benda asing yang menyumbat saluran pernapasan. Gejalanya meliputi kesulitan bernapas, kehilangan kesadaran, dan ketidakmampuan untuk berbicara.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Wanda Hanifah Pramono

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Berapa Panjang Usus Halus Orang Dewasa dan Fungsinya?

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:55 WIB

Bahaya Kebiasaan Mengunyah Es Batu bagi Kesehatan Gigi

Selasa, 16 Desember 2025 | 22:18 WIB
X