Suka Curhat ke AI soal Masalah Mental? Psikolog Wanti-wanti Hal Ini

photo author
- Minggu, 12 Oktober 2025 | 17:21 WIB
Ilustrasi ChatGPT dimana peluncuran fitur aplikasinya memicu lonjakan login global dan kenaikan saham Figma. (unsplash.com)
Ilustrasi ChatGPT dimana peluncuran fitur aplikasinya memicu lonjakan login global dan kenaikan saham Figma. (unsplash.com)

 

KALTENGLIMA.COM - Di era digital seperti sekarang, teknologi kecerdasan buatan (AI) semakin dekat dengan kehidupan manusia. Salah satu yang populer ialah ChatGPT, chatbot berbasis AI yang perlahan mulai menjadi 'teman curhat' sebagian orang.

Tapi, di balik kemudahannya untuk curhat ke ChatGPT dan menjadikannya sebagai support system, psikolog klinis Agata Ika Paskarista, M.Psi mengatakan bahwa tetap harus ada batasan.

"Ini tergantung sama level yang dirasakan. Kalau temen-temen memang butuhnya 'aku mengeluarkan apa yang aku rasakan' AI (mungkin) bisa membantu," kata Agata.

Baca Juga: Soal Dugaan Karyawati Disekap, Polisi Panggil Pihak Panti Jompo Bogor

"Tapi kalau akhirnya AI adalah segala sesuatu yang kamu ingin validasi, terus mintanya dari AI itu rasanya nggak bisa. Dia akan memvalidasi semuanya. Terutama untuk teman-teman yang gejalanya sudah ke arah, levelnya sedang ke tinggi, itu mungkin nggak bisa dengan AI saja," sambungnya.

Agata juga mengatakan bahwa mereka yang sudah ada di level 'sedang ke atas' harus membutuhkan saran dari profesional, sehingga hal-hal yang tak diinginkan bisa dicegah dan mendapatkan solusi yang lebih tepat.

"Kenapa? Nanti ternyata pemikiran untuk mengakhiri hidup, untuk menyakiti diri sendiri ada divalidasi sama AI. Kecerdasan buatan bermanfaat, tapi tidak bisa menggantikan tenaga profesional," katanya.

Baca Juga: Bupati Shalahuddin: Sinergi Jadi Kunci Penting Membangun Barito Utara

"Karena untuk mengatasi kondisi-kondisi kesusahan mental bukan hanya cerita, tapi melalui profesional itu ada terapi-terapi tertentu," sambungnya.

Terkait masalah mental, Agata merekomendasikan kepada siapa saja untuk lebih selektif jika ingin bercerita kepada orang lain. Menurutnya, pendengar merupakan mereka yang harus bisa dipercaya.

"Kalau nggak ada, temui komunitas-komunitas tertentu yang memang fokusnya pada kesehatan mental," katanya.

Baca Juga: Pendaftaran Magang Nasional Kemnaker 2025 Diperpanjang, Cek Infonya di Sini!

"Apakah AI ini bisa dikategorikan support system? Karena ini bentuknya kan bukan orang, rasanya sih nggak bisa dikatakan seperti ini," tutupnya.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Wanda Hanifah Pramono

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Berapa Panjang Usus Halus Orang Dewasa dan Fungsinya?

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:55 WIB

Bahaya Kebiasaan Mengunyah Es Batu bagi Kesehatan Gigi

Selasa, 16 Desember 2025 | 22:18 WIB
X