Alpukat vs Pisang, Mana yang Lebih Baik Dikonsumsi Saat Pagi Hari?

KALTENGLIMA.COM - Sarapan merupakan waktu makan pertama yang sangat penting untuk memberikan energi di awal hari. Meskipun harus mengandung nutrisi yang tinggi, bukan berarti sarapan harus memiliki kalori berlebih.

Para ahli gizi menyarankan agar pembagian kalori dilakukan secara seimbang pada setiap waktu makan.

Ahli gizi Rujuta Diwekar menjelaskan bahwa melewatkan sarapan bukan kebiasaan yang baik karena dapat memicu seseorang untuk makan lebih banyak pada siang atau malam hari.

Baca Juga: Tak Perlu Berlebihan, Ini Takaran Ideal Minum Jus Buah agar Tetap Sehat

Berdasarkan laman Times of India, salah satu cara sederhana untuk membuat sarapan sehat adalah dengan menambahkan buah-buahan seperti pisang atau alpukat.

Kedua buah ini memiliki kandungan gizi yang melimpah dan sering dipilih untuk memulai hari dengan energi optimal.

Dalam 100 gram alpukat terkandung sekitar 160 kalori, 14,66 gram lemak total, 6,7 gram serat, 2 gram protein, dan 485 miligram kalium.

Baca Juga: Catat! Momen Tepat Beli Tiket Pesawat Murah untuk Liburan Akhir Tahun

Sementara itu, 100 gram pisang mengandung 89 kalori, 0,33 gram lemak total, 2,6 gram serat, 1,09 gram protein, dan 358 miligram kalium.

Dari sisi nutrisi, alpukat memiliki kepadatan energi sedang dengan kandungan gula yang lebih rendah dibandingkan buah lain.

Buah ini kaya akan lemak sehat, vitamin E, K, magnesium, dan kalium yang bermanfaat bagi kesehatan kulit, tekanan darah, serta fungsi otak dan sistem kekebalan tubuh.

Baca Juga: Intip Kebiasaan Unik yang Dilakukan Orang Cerdas Seperti Bill Gates

Sementara itu, pisang mengandung gula alami seperti glukosa, fruktosa, dan sukrosa yang mampu memberikan energi dengan cepat.

Kandungan kalium, vitamin B6, dan serat pada pisang menjadikannya ideal untuk dikonsumsi pada pagi hari atau sebelum berolahraga.

Dalam pengelolaan berat badan, alpukat memberikan efek kenyang lebih lama karena kandungan lemak sehat dan seratnya yang tinggi, sedangkan pisang lebih mudah dicerna sehingga cocok sebagai sumber energi cepat.