KALTENGLIMA.COM - Kebiasaan sehari-hari memiliki peran besar dalam menjaga kesehatan organ tubuh, terutama otak. Banyak aktivitas yang tampak sepele ternyata dapat memberikan dampak buruk bagi fungsi otak apabila dilakukan terus-menerus tanpa disadari.
Berdasarkan laporan dari WebMD pada Senin, 3 November 2025, terdapat beberapa kebiasaan yang sebaiknya mulai dihindari agar kesehatan otak tetap terjaga dengan baik.
Salah satu kebiasaan yang sering dianggap remeh adalah kurang tidur. Banyak orang yang merasa bisa menebus waktu tidur yang hilang di akhir pekan, padahal efek negatif dari kurang tidur sudah terakumulasi sejak lama.
Baca Juga: Sering Kehujanan Sepulang Kerja? Begini Cara Agar Tubuh Tak Gampang Sakit
Kekurangan waktu istirahat dapat mengganggu daya ingat, menurunkan kemampuan konsentrasi, dan meningkatkan risiko gangguan otak seperti demensia serta Alzheimer.
Oleh karena itu, penting untuk memiliki pola tidur yang teratur dengan waktu tidur dan bangun yang konsisten setiap hari. Menerapkan rutinitas menenangkan seperti mandi air hangat atau membaca buku sebelum tidur juga dapat membantu meningkatkan kualitas tidur.
Kebiasaan lain yang juga berpotensi merusak otak adalah mendengarkan musik dengan volume terlalu keras melalui headphone. Walaupun musik dapat menjadi sarana hiburan dan relaksasi, mendengarkannya dengan volume tinggi dalam waktu lama bisa menyebabkan kerusakan pendengaran.
Baca Juga: WHO Beri Peringatan usai Varian Mpox 'Clade 1b' Merebak di 42 Negara
Kondisi ini membuat otak bekerja lebih keras untuk memproses suara, yang dalam jangka panjang dapat menurunkan fungsi memori dan mempercepat penurunan kemampuan kognitif di usia lanjut.
Untuk mencegah hal tersebut, disarankan menjaga volume musik tidak lebih dari 60 persen dan membatasi penggunaan headphone tidak lebih dari dua jam tanpa jeda.
Selain itu, kebiasaan berada terlalu lama di ruangan gelap juga dapat berdampak buruk bagi otak. Minimnya paparan cahaya dapat memperlambat aktivitas otak, menurunkan fokus, membuat tubuh lebih cepat lelah, serta menimbulkan perasaan sedih tanpa sebab.
Baca Juga: Kendalikan Gula Darah dengan 5 Pilihan Beras Pengganti Nasi Putih Ini
Oleh karena itu, disarankan untuk membiarkan sinar matahari masuk ke dalam ruangan dengan membuka tirai atau jendela lebar-lebar agar otak dan tubuh tetap segar.
Jika bekerja di tempat yang kurang pencahayaan alami, penggunaan lampu terapi bisa menjadi solusi alternatif untuk menjaga keseimbangan hormon serta mendukung fungsi otak tetap optimal.
Artikel Terkait
Waspada! Rasa Manis Bisa Jadi Sinyal Tubuh Mengidap Diabetes
Musim Pancaroba Bikin Tubuh Mudah Sakit, Ini Penjelasan Medisnya!
Makan Telur Tiap Hari, Kolesterol Bisa Naik? Cek Faktanya di Sini!