Awas! Ini 3 Cara Salah Mengonsumsi Buah yang Bisa Memicu Masalah Pencernaan

photo author
- Senin, 24 November 2025 | 12:04 WIB
Ilustrasi buah-buahan. (Freepik)
Ilustrasi buah-buahan. (Freepik)

KALTENGLIMA.COM - Buah memiliki peran penting dalam pola makan sehari-hari karena menjadi sumber vitamin, mineral, antioksidan, serta serat alami yang bermanfaat untuk menjaga energi, meningkatkan sistem imun, dan menunjang kesehatan kulit.

Konsumsi buah secara teratur juga membantu memperlancar pencernaan tanpa memberikan tambahan kalori berlebih. Kandungan antioksidannya mampu melindungi tubuh dari peradangan dan stres oksidatif, sehingga dapat menurunkan risiko penyakit kronis seperti diabetes, penyakit jantung, dan obesitas.

Namun, meskipun buah sangat sehat, cara mengonsumsinya ternyata dapat memengaruhi proses pencernaan. Pakar kesehatan dan nutrisi Dimple Jangda menjelaskan melalui sebuah video di Instagram bahwa ada tiga kebiasaan umum yang sering dilakukan dan dapat menimbulkan gangguan pencernaan setelah makan buah.

Baca Juga: Waspadai Morning Surge, Lonjakan Tekanan Darah yang Rentan Terjadi antara Pukul 6–10 Pagi

Kesalahan pertama adalah makan buah setelah menyantap makanan berat. Pada saat itu, lambung sedang bekerja mencerna karbohidrat, protein, dan lemak, sehingga pencernaan menjadi lebih lambat dan dapat memicu peningkatan asam lambung.

Banyak orang mengalami rasa tidak nyaman atau sensasi perut asam ketika mengonsumsi buah sesaat setelah makan besar. Sebuah studi dari Penn University bahkan menunjukkan bahwa makan buah sebelum makan dapat meningkatkan rasa kenyang dan menurunkan asupan kalori hingga 15–20 persen.

Selain itu, konsumsi buah sebelum makan juga membantu mengatur pelepasan hormon GLP-1 yang berperan dalam mencegah lonjakan gula darah. Karena itu, waktu terbaik untuk mengonsumsi buah adalah satu jam sebelum makan, atau dua jam setelah makan jika sudah terlanjur makan berat.

Baca Juga: Nyeri Haid Makin Menyiksa? Hindari 4 Jenis Makanan dan Minuman Ini

Kesalahan kedua adalah makan buah setelah matahari terbenam. Buah mengandung berbagai jenis asam, seperti malic acid, citric acid, ascorbic acid, fumaric acid, hingga tartaric acid, yang dapat memberikan efek menyegarkan dan membangunkan tubuh.

Apel bahkan disebut memiliki efek setara dengan satu cangkir kafein. Kandungan asam ini juga dapat mengganggu produksi melatonin, hormon yang berperan dalam proses tidur, serta meningkatkan metabolisme dan energi, sehingga lebih cocok dikonsumsi pada saat tubuh masih aktif.

Waktu terbaik makan buah adalah pada pagi hari, idealnya satu jam sebelum sarapan atau dua jam setelah sarapan. Porsi kedua dapat dikonsumsi sekitar pukul empat sore sebagai camilan, namun sebaiknya hindari mengonsumsi buah setelah matahari terbenam.

Baca Juga: Mitos atau Fakta: Konsumsi Buah Bisa Membuat Berat Badan Bertambah?

Kesalahan ketiga adalah mencampurkan berbagai jenis buah dalam satu hidangan. Setiap buah memiliki karakteristik yang berbeda, misalnya buah sitrus seperti jeruk dan lemon, buah manis seperti pisang dan mangga, serta buah astringen seperti apel dan beri.

Ketika ketiga kelompok buah ini dicampur, tubuh memerlukan enzim pencernaan yang berbeda sehingga proses pencernaan menjadi lebih berat dan penyerapan nutrisi tidak optimal.

Akibatnya dapat muncul keluhan seperti sendawa, perut kembung, gas berlebih, hingga gejala asam lambung. Dimple juga menegaskan bahwa melon adalah buah yang paling tidak cocok dicampur dengan buah apa pun, sehingga sebaiknya dikonsumsi secara terpisah dalam satu porsi tersendiri.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Laili Rukhmina

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Berapa Panjang Usus Halus Orang Dewasa dan Fungsinya?

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:55 WIB

Bahaya Kebiasaan Mengunyah Es Batu bagi Kesehatan Gigi

Selasa, 16 Desember 2025 | 22:18 WIB
X