KALTENGLIMA.COM - Osteoporosis sering disebut sebagai "penyakit tulang rapuh" karena kondisi ini menyebabkan tulang menjadi lemah dan mudah patah.
Pada tahap awal, osteoporosis mungkin tidak menunjukkan gejala yang terlihat. Namun, seiring perkembangan penyakiT.
Beberapa gejala umum osteoporosis mungkin muncul, antara lain:
Baca Juga: Polda Metro Konfirmasi soal SYL beri Rp 1,3 M ke Firli Sudah Tercatat dalam BAP
- Nyeri tulang dan sendi: Nyeri ini paling sering terjadi di punggung bawah, leher, atau pinggul. Nyerinya bisa terasa tumpul dan persisten, dan mungkin memburuk di malam hari atau saat beraktivitas.
- Kehilangan tinggi badan: Seiring waktu, tulang di tulang belakang Anda mungkin runtuh, menyebabkan Anda kehilangan tinggi badan, bahkan beberapa sentimeter.
- Postur tubuh membungkuk: Tulang belakang yang runtuh juga dapat menyebabkan tubuh Anda membungkuk ke depan, yang disebut kyphosis.
- Mudah patah tulang: Fraktur paling sering terjadi di pergelangan tangan, pinggul, dan tulang belakang. Fraktur ini dapat terjadi akibat jatuh dari ketinggian rendah atau bahkan karena benturan ringan.
Baca Juga: Ada Tiga Tantangan dalam Pemberantasan Judi Online, Apa Saja?
Gejala lain yang mungkin terjadi:
- Kelelahan
- Kelemahan otot
- Nafas pendek
- Penting untuk diingat bahwa tidak semua orang dengan osteoporosis akan mengalami gejala-gejala ini. Bahkan, beberapa orang mungkin tidak menyadari bahwa mereka memiliki osteoporosis sampai mereka mengalami patah tulang.
Baca Juga: Gegara Biarkan Perjudian, Kapolda Copot Kasat Reskrim-Intelkam Toraja Utara
Faktor risiko osteoporosis:
- Jenis kelamin: Wanita lebih berisiko terkena osteoporosis daripada pria.
- Usia: Risiko osteoporosis meningkat seiring bertambahnya usia.
- Ras: Orang Kaukasia dan Asia lebih berisiko terkena osteoporosis daripada orang Afrika-Amerika dan Hispanik.
- Riwayat keluarga: Memiliki orang tua atau saudara dengan osteoporosis meningkatkan risiko Anda.
- Ukuran tubuh yang kecil: Orang yang kurus lebih berisiko terkena osteoporosis daripada orang yang kelebihan berat badan atau obesitas.
- Menopause: Wanita mengalami penurunan kadar estrogen setelah menopause, yang dapat menyebabkan hilangnya tulang.
- Kondisi medis tertentu: Beberapa kondisi medis, seperti penyakit celiac, penyakit Crohn, dan artritis reumatoid, meningkatkan risiko osteoporosis.
- Obat-obatan: Penggunaan kortikosteroid jangka panjang, seperti prednison, dapat meningkatkan risiko osteoporosis.
- Gaya hidup: Merokok, minum alkohol berlebihan, dan tidak berolahraga secara teratur meningkatkan risiko osteoporosis.