KALTENGLIMA.COM - Baru-baru ini viral video di media sosial TikTok yang mengatakan konsumsi vitamin D3 bisa membantu menurunkan berat badan.
Video itu menuai beragam komentar dari warganet. Sejumlah di antaranya mengamini klaim itu, namun tak sedikit juga warganet yang mempertanyakannya.
"Di umur berapa kalian tahu kalau konsumsi vitamin D3 itu sangat membantu penurunan berat badan? Ini testimoni jujur ya selama gua program penurunan berat badan, selain intermittent fasting, jalan 10 ribu langkah sehari, kalori defisit," ujar sang pengunggah dalam akun TikToknya @shexxxxxx.
Baca Juga: Tak Pandang Usia, Gen Z juga Bisa Kena Saraf Terjepit
Walau begitu, pengunggah akun video itu mengklaim vitamin D3 yang dikonsumsi bukan sebagai obat penurunan berat badan, melainkan vitamin dan suplemen yang berfungsi untuk membantu menurunkan berat badan.
"Kalau kamu harap konsumsi vitamin D3, kamu langsung kurus, nggak kayak gitu. Kamu harus tetap olahraga, kamu harus tetap intermittent fasting, kamu harus tetap defisit kalori," kata pengunggah tersebut.
Lalu, benarkah bisa membantu proses penurunan berat badan?
Baca Juga: Sumpah Advokat Razman Dibekukan, Tak Dapat Praktik di Pengadilan
Dokter spesialis gizi Johanes C Chandrawinata, SpGK, menyebut banyak penelitian yang menunjukkan jika IMT(indeks massa tubuh) dan kadar lemak tubuh yang tinggi dihubungkan dengan kadar vitamin D darah yang lebih rendah. Mengapa demikian?
"Ada pendapat yang mengatakan mungkin pengidap obesitas cenderung kurang asupan makanan kaya vitamin D. Ada pula yang menunjukkan perbedaan perilaku pengidap obesitas jarang terpapar matahari dan kemampuan konversi vitamin D oleh sinar matahari di kulit kurang," katanya.
"Lagi pula ada beberapa enzim yang diperlukan untuk mengubah vitamin D menjadi bentuk aktifnya mungkin lebih rendah pada pengidap obesitas," katanya lagi.
Baca Juga: Imbas Anggaran Kemenhut Dipotong Rp 1,2 T, Dinas Diperketat Tak Ada Uang Saku
Walau begitu, lanjut dr Johanes, penelitian tahun 2012 mengemukakan bahwa jika kadar vitamin D pengidap obesitas disesuaikan dengan ukuran tubuh, maka tak terdapat perbedaan kadar vitamin D antara pengidap obesitas dan mereka yang memiliki berat badan normal.
Pengidap obesitas yang turun berat badannya, kata dr Johanes, kemungkinan akan mengalami kenaikan kadar vitamin D di dalam darah, sesuai dengan besarnya penurunan berat badan.