KALTENGLIMA.COM - Mengonsumsi obat menggunakan teh, meskipun terasa lebih menyenangkan bagi sebagian orang karena bisa menutupi rasa pahit obat, sebenarnya tidak disarankan secara medis.
Teh, terutama jenis teh hitam dan hijau, mengandung senyawa aktif seperti tanin dan kafein yang dapat memengaruhi penyerapan serta efektivitas obat tertentu.
Tanin, misalnya, dapat mengikat zat besi dalam obat anemia dan menghambat penyerapannya di dalam tubuh.
Baca Juga: Amankah Makan Pedas Saat Menyusui? Ini Efeknya!
Selain itu, kandungan kafein dalam teh juga berpotensi menimbulkan interaksi negatif dengan obat yang memiliki efek stimulan, seperti meningkatkan risiko jantung berdebar atau mengganggu tidur saat dikonsumsi bersamaan dengan obat penenang.
Oleh karena itu, air putih tetap menjadi pilihan paling aman untuk mengonsumsi obat karena bersifat netral dan tidak mengandung zat yang dapat mengganggu kerja obat.
Jika seseorang terlanjur mengonsumsi obat dengan teh, hal ini umumnya tidak membahayakan secara langsung, namun sebaiknya tetap mengamati apakah obat bekerja dengan baik atau justru memunculkan efek samping tertentu.
Baca Juga: Waspadai! 4 Makanan Ini Bisa Tingkatkan Risiko Kanker Kolorektal
Untuk menghindari interaksi yang merugikan, disarankan memberi jeda waktu minimal satu hingga dua jam antara minum teh dan mengonsumsi obat.
Apabila masih merasa ragu, berkonsultasi dengan apoteker atau tenaga medis merupakan langkah terbaik agar pengobatan berjalan efektif dan aman.