KALTENGLIMA.COM - Dalam pemberian Makanan Pendamping ASI (MPASI), banyak orangtua mulai mempertimbangkan beragam variasi bahan pangan, termasuk produk olahan susu seperti yogurt dan keju.
Kedua jenis makanan ini memang diperbolehkan untuk diberikan kepada bayi, namun penggunaannya harus dilakukan secara bijak dan dalam jumlah terbatas.
Keju dan yogurt tidak dianjurkan sebagai bahan utama MPASI, melainkan hanya sebagai pelengkap guna menambah cita rasa dan kandungan gizi dalam makanan bayi.
Baca Juga: Terapkan 3 Kebiasaan Sarapan Ini untuk Membantu Turunkan Kolesterol
Menurut dr. Yoga Devaera, Sp.A(K), seorang Konsultan Nutrisi dan Penyakit Metabolik Anak dari FKUI-RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, pemberian yogurt maupun keju dapat dilakukan selama porsinya disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi bayi.
Untuk yogurt, sebaiknya dipilih yang tawar atau tanpa tambahan gula karena lebih menyerupai kandungan susu murni. Yogurt manis yang umum dijual di pasaran sebaiknya dihindari karena mengandung kadar gula tambahan yang tinggi, yang tidak dianjurkan untuk bayi, khususnya yang berusia di bawah satu tahun.
Yogurt idealnya digunakan sebagai bahan tambahan, misalnya untuk campuran smoothie buah atau sebagai topping pada makanan seperti puding, agar kandungan probiotiknya tetap terjaga dan tidak rusak akibat proses pemanasan.
Baca Juga: Fakta atau Mitos Pisang Bisa Turunkan Berat Badan? Simak Penjelasannya
Sementara itu, keju meskipun rasanya tidak selalu asin, biasanya mengandung natrium dalam jumlah tinggi. Hal ini bisa menjadi beban bagi ginjal bayi yang belum sepenuhnya berkembang, sehingga penggunaannya juga harus dibatasi.
Keju sebaiknya hanya digunakan dalam porsi kecil dan sebagai variasi rasa dalam makanan, bukan sebagai sumber utama nutrisi harian bayi.
Oleh karena itu, orangtua perlu cermat dalam memilih dan menyajikan kedua produk ini dalam menu MPASI, agar manfaat nutrisinya dapat diperoleh tanpa membahayakan kesehatan bayi.