KALTENGLIMA.COM - Buah matoa (Pometia pinnata) adalah buah tropis khas Papua dan Papua Nugini yang mulai dikenal luas di berbagai daerah Indonesia.
Buah ini memiliki daging bening kekuningan yang kenyal seperti kelengkeng, dengan aroma manis mirip durian.
Dahulu, buah matoa hanya tumbuh di hutan Papua dan dianggap langka, namun kini sudah dibudidayakan di Sulawesi, Maluku, hingga Jawa.
Baca Juga: 8 Drakor Netflix 2025 dengan Rating IMDb Tertinggi untuk Pecinta Drama Korea
Selain unik dari segi rasa, buah ini juga memiliki makna budaya, melambangkan keberlimpahan dan kemakmuran dalam adat Papua.
Salah satu manfaat buah matoa yang populer adalah meningkatkan daya tahan tubuh.
Kandungan vitamin C dan antioksidannya membantu melawan radikal bebas dan mencegah flu atau infeksi ringan.
Selain itu, vitamin E di dalamnya mendukung kesehatan kulit dengan menjaga kelembapan, memperbaiki sel kulit, dan mencegah penuaan dini.
Kandungan gula alami pada buah matoa juga dapat meningkatkan energi dan vitalitas tubuh, membuatnya cocok dikonsumsi saat tubuh lelah.
Buah matoa juga bermanfaat untuk menjaga kesehatan jantung dan pencernaan. Flavonoid dan polifenol membantu menurunkan kolesterol jahat dan meningkatkan kolesterol baik, sementara serat dan kandungan airnya melancarkan sistem pencernaan.
Baca Juga: Real Madrid Tuntut UEFA Rp87 Triliun Akibat Pembatalan Liga Super Eropa
Buah ini bahkan memiliki efek menenangkan sistem saraf, membantu mengurangi stres, menstabilkan mood, serta menurunkan tekanan darah berkat kandungan kalium dan sifat antiinflamasi alaminya.
Selain itu, buah matoa mendukung proses penyembuhan luka dan menurunkan risiko diabetes.