KALTENGLIMA.COM - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkap bahwa hujan deras yang melanda sejumlah wilayah di Indonesia, termasuk Jakarta, dalam beberapa waktu terakhir dipengaruhi oleh siklus balik fenomena atmosfer Madden Julian Oscillation (MJO).
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, menjelaskan bahwa MJO merupakan fenomena seruakan angin dingin dari Samudera Hindia yang sebelumnya telah terjadi pada akhir November hingga pertengahan Desember 2024.
Fenomena ini disertai dengan kemunculan bibit siklon tropis yang menyebabkan hujan deras dengan intensitas 30-50 mm, hingga berujung pada bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor di beberapa daerah di selatan Jawa Barat serta Sumatera Utara.
Baca Juga: Pemerintah Resmi Hapus Honorer di 2025, Apakah Ada Penggantinya?
Menurut Dwikorita, setelah sempat mereda, seruakan udara dingin tersebut kini kembali terjadi. Siklus balik MJO dari Samudera Hindia memang cenderung berulang dalam rentang waktu dua hingga tiga pekan atau sekitar 30-40 hari.
Oleh karena itu, potensi hujan deras akibat fenomena ini masih akan berlanjut di Jakarta dan sekitarnya dalam beberapa hari mendatang, terutama karena Februari merupakan puncak musim hujan.
Tim meteorologi BMKG mendeteksi bahwa hujan deras juga berpotensi terjadi di wilayah lain, seperti Sumatera Utara, Jambi, Kepulauan Bangka Belitung, Lampung, Jawa Tengah, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, serta Maluku Utara.
Baca Juga: Jenazah Korban Penembakan di Malaysia Tiba di Riau
Sementara itu, hujan dengan intensitas sangat deras (lebih dari 50 mm) diprediksi terjadi di Sumatera Barat dan Jawa Barat.
Dwikorita menekankan bahwa pola cuaca ekstrem ini hampir selalu terjadi setiap bulan atau dalam kurun waktu satu hingga dua minggu.
Artikel Terkait
Menkum Optimis Proses Ektradisi Paulus Tannos Selesai Sebelum Batas Waktu
Polda DIY Ungkap Korban Penipuan Biro Umrah PT HMS Bertambah
Menkum Pastikan Status Paulus Tannos Masih WNI