5 Alasan Mengapa Tidak Dapat Menangis Meskipun Dalam Keadaan Sedih Menurut Pakar Kesehatan

1TULAH.COM - Kita tahu menangis merupakan salah satu respon alami terhadap emosi serta rasa sakit yang dialami setiap orang. Namun tahukah Anda bahwa menangis juga merupakan fungsi yang diperlukan.

Air mata mengandung antibodi untuk membantu melawan seseuatu yang berpotensi infeksi mata dan bakteri, tetapi juga membantu melindungi mata dari potensu alergen seperti serbuk sari dan debu, menghilangkan racun dan iritasi seperti asap dan asap bawang, membeikan pelumas nutrisi penting untuk mata, membantu dalam mengatur rasa sakit dan mengomunikasikan emosi, dan pelepasan endorfin yang cepat di otak untuk meredakan rasa sakit dan tekanan emosional.

Sebuah penelitian di tahun 2017 terhadap 2.000 rumah tangga menemukan hasil bahwa sebesar 8,6% prian dan 6,5% wanita tidak dapat menangis sama sekali. Para ahi percaya jika tidak menangis akan membuat pikiran dan tubuh menjadi stres.

Baca Juga: Info Pemadaman Listrik Wilayah Barito Utara, Intip Jadwalnya

“Menurut pengalaman saya, klien yang tidak bisa menangis juga mengalami gejala fisik seperti ketegangan otot kronis, kelelahan, insomnia, sakit kepala, dan masalah pencernaan,” kata Connie Habash , terapis pernikahan dan keluarga berlisensi di praktik swasta.

Berikut 5 alasan mengapa Anda tidak Dapat menangis meskipun dalam keadaan sedih yang dikutip dari insider:

Baca Juga: Muhlis Hadiri Peletakan Batu Pertama Rumdis Wakapolres

1. Penuaan

Kelenjar air mata Anda mulai berfungsi kurang efektif seiring dengan bertambahnya usia, sehingga Anda mungkin  akan mengalami kesulitan untuk menangis karena tubuh Anda lebih sulit mengeluarkan air mata. Banyak orang yang berusia di atas 65 tahun , terutama wanita, mengalami kesulitan dalam produksi air mata.

Tanda-tanda lain dari masalah kelenjar air mata yang berhubungan dengan penuaan meliputi:

   - Pedas
   - Pembakaran
   - Sensasi berpasir di mata Anda
   - Sensitivitas cahaya
   - Penglihatan kabur
 
Cara pengobatan: Dokter mata dapat melakukan pemeriksaan secara menyeluruh dan akan merekomendasikan air mata buatan seperti obat tetes mata yang dijual di toko obat atau yang diresepkan oleh dokter.

Baca Juga: Intip Cara Ampuh Mengurangi Rasa Tak Nyaman Saat Haid

2. Pengobatan

Beberapa obat menyebabkan masalah pada produksi air mata. Anda mungkin melihat efek samping yang tercantum pada label obat sebagai " mata kering ".

Obat-obatan yang mungkin bertanggung jawab meliputi:

   - Obat alergi, seperti antihistamin dan dekongestan
   - Obat untuk depresi atau kecemasan , seperti SSRI
   - Obat tekanan darah tinggi , seperti beta-blocker
   - Terapi penggantian hormon untuk menopause
   - Alat kontrasepsi hormonal , seperti pil
   - Resep obat jerawat seperti retinoid dan antibiotik

Cara pengobatan: Sesuai dengan tingkat keparahan gejala, mungkin dokter akan menyarankan untuk mencoba obat tetes mata atau obat lain yang tidak menyebabkan efek samping.

Baca Juga: Pemkab Mura Sosialisasi Cegah Perkawinan Usia Anak

3. Melankolia

Istilah melankolia , disebut juga depresi melankolis, merupakan suatu kondisi kesehatan mental yang menyebabkan perasaan mati rasa secara emosional.

Gejala depresi melankolis lainnya meliputi:

   - Kesulitan merasakan kesenangan atau kegembiraan
   - Suasana hati yang rendah atau tertekan, terutama di pagi hari
   - Bangun lebih awal dari yang diharapkan
   - Menurunkan berat badan tanpa berusaha
   - Perasaan bersalah yang luar biasa
   - Kurangnya reaktivitas suasana hati, artinya suasana hati Anda tidak terangkat ketika sesuatu yang baik terjadi

Jika emosi terasa tumpul atau mati rasa, Anda akan lebih sulit untuk mengeluarkan air mata. “Banyak orang dengan gangguan mood kesulitan menangis karena emosi yang tumpul,” ujar Gonzalez-Berrios.

Cara pengobatannya: Terapis atau psikolog yang tepat dapat mendiagnosis penyebab kesehatan mental dari kesulitan menangis serta merekomendasikan terapi kognitif berbasis kesadaran atau perawatan seperti terapi perilaku kognitif.

Baca Juga: Diksar Linmas Diharapkan Bermanfaat, Muhlis : Bisa Bersinergi

4. Anhedonia

Merupakan berkurangnya kemampuan untuk menikmati hal-hal yang dulu disukai, seperti menghabiskan waktu bersama teman, berolahraga, atau menikmati hobi. Gejala dasar gangguan ini dapat membuat Anda sulit merasakan kesenangan sama sekali.

Anhedonia juga dapat memengaruhi kemampuan Anda menangis: Menurut survei tahun 2011 terhadap 1.050 orang dengan depresi anhedonik, satu dari lima orang tidak bisa menangis.

Cara pengobatannya: Jika Anda memiliki gejala depresi, segera hubungi terapis untuk langkah baik berikutnya.

Membicarakan pengalaman dengan teman tepercaya juga dapat memberikan manfaat.

Pendukung Anda dapat menawarkan kasih sayang dan validasi, serta membantu Anda mengatasi potensi perasaan tidak berharga atau rendah diri.

Baca Juga: 4 Desember Hari Apa? Simak Sini

5. Skizofrenia

Jika Anda menderita skizofrenia , suatu kondisi kesehatan mental serius yang memengaruhi persepsi Anda tentang realitas, Anda mungkin mengalami kesulitan menangis karena gangguan kemampuan mengekspresikan emosi.

Berbeda dengan melankolia, skizofrenia tidak serta merta membuat Anda mati rasa. Anda masih dapat merasakan emosi secara mendalam - Anda mungkin hanya melihat lebih sedikit emosi yang terlihat.

Gejala utama skizofrenia meliputi:

   - Delusi
   - Halusinasi
   - Ucapan yang menyimpang atau tidak koheren
   - Perilaku katatonik , yang terlihat seperti meringis atau duduk dalam posisi yang tampak tidak nyaman dalam waktu lama, terlepas dari apa yang Anda rasakan secara fisik atau emosional
  - Afek datar atau tumpul , yang menurut orang lain tampak seperti wajah atau nada suara yang netral secara emosional atau tidak ekspresif, terlepas dari apa yang Anda rasakan secara emosional
  - Kesulitan dalam pekerjaan, sekolah, hubungan, atau perawatan diri

Baca Juga: Menyumbang Inflasi Paling Besar, Tetapi 3 Komoditas Ini Tidak Disukai Petani

Cara pengobatannya: Pergi ke Terapis atau psikolog yang dapat mendiagnosis skizofrenia serta menyarankan pilihan pengobatan seperti antipsikotik, terapi individu, atau pelatihan keterampilan sosial. ***