Ketahui Gejala Sifilis, Faktor Penyebab dan Cara Mengobatinya!

photo author
- Minggu, 28 Juli 2024 | 17:51 WIB
Ilustrasi sifilis. /Istimewa
Ilustrasi sifilis. /Istimewa

KALTENGLIMA.COM - Sifilis adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh bakteri dan dapat diobati dengan pengobatan yang tepat.

Namun, gejalanya seringkali tidak disadari, sehingga deteksi dini sangat penting untuk mencegah komplikasi serius. Mari kita pelajari lebih lanjut mengenai sifilis, termasuk gejala, penyebab, dan pengobatannya.

Sifilis adalah infeksi menular seksual (IMS) yang ditularkan melalui hubungan seksual, baik oral maupun vaginal. Menurut Mayo Clinic, penyakit ini biasanya dimulai dengan luka yang tidak menimbulkan rasa sakit di alat kelamin, rektum, atau mulut.

Baca Juga: Wanita Asal Medan Meninggal Dunia Usai Sedot Lemak di Klinik, Apa Penyebabnya?

Sifilis dapat bertahan dalam tubuh untuk waktu yang lama sebelum gejalanya muncul, sehingga seseorang mungkin tidak menyadari bahwa dirinya terinfeksi dan dapat menularkannya kepada pasangan.

Sifilis juga bisa ditularkan dari ibu hamil ke janin, yang disebut sifilis kongenital. Hal ini dapat menyebabkan masalah kesehatan serius, termasuk kematian pada bayi dan anak kecil.

Gejala sifilis bervariasi tergantung pada tahap infeksi. Menurut Cleveland Clinic, ada empat tahap sifilis: primer, sekunder, laten, dan lanjut (tersier). Infeksi ini sangat mudah menular pada tahap primer dan sekunder.

Baca Juga: Warna Kuku Bisa Jadi Cerminan Kesehatan Tubuh

1. Sifilis Primer

Pada tahap ini, luka kecil yang halus dan keras muncul di alat kelamin atau mulut. Luka ini tidak menimbulkan rasa sakit dan biasanya hilang dengan sendirinya dalam beberapa minggu. Namun, tanpa pengobatan, infeksi akan berpindah ke tahap kedua.

2. Sifilis Sekunder

Sekitar 1-6 bulan setelah luka sifilis hilang, muncul ruam kasar dan berbenjol yang dapat menutupi seluruh tubuh, termasuk telapak tangan dan kaki. Gejala lainnya meliputi demam, kelelahan, luka seperti kutil, nyeri otot, penurunan berat badan, sakit kepala, rambut rontok, dan pembengkakan kelenjar getah bening. Gejala ini dapat muncul dan hilang selama berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun. Meski ruam hilang, tanpa pengobatan infeksi akan berpindah ke tahap laten.

3. Sifilis Laten

Pada tahap ini, tidak ada gejala yang terlihat, namun infeksi dapat merusak jantung, tulang, saraf, dan organ tubuh lainnya. Tahap ini dapat berlangsung selama 20 tahun. Penularan sifilis selama tahap laten sangat jarang terjadi, namun tanpa pengobatan infeksi dapat berlanjut ke tahap tersier.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Laili Rukhmina

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Berapa Panjang Usus Halus Orang Dewasa dan Fungsinya?

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:55 WIB

Bahaya Kebiasaan Mengunyah Es Batu bagi Kesehatan Gigi

Selasa, 16 Desember 2025 | 22:18 WIB
X