Berkali-kali Kena ACL Carolina Marin Masih Kompetitif, Pakar Berikan Komentar

photo author
- Jumat, 16 Agustus 2024 | 09:21 WIB
Federasi Bulu Tangkis Spanyol (FESBA) minta IOC beri medali perunggu kehormatan kepada Carolina Marin di cabor badminton Olimpiade Paris 2024. Apa alasannya? (X/badmintonesp)
Federasi Bulu Tangkis Spanyol (FESBA) minta IOC beri medali perunggu kehormatan kepada Carolina Marin di cabor badminton Olimpiade Paris 2024. Apa alasannya? (X/badmintonesp)

KALTENGLIMA.COM - Cedera anterior cruciate ligament (ACL) dikenal sebagai mimpi buruk bagi para atlet. Tidak banyak atlet yang mampu kembali ke performa terbaiknya pasca kena ACL, sebagian besar bahkan harus pensiun dini akibat cedera ini.

Cedera ACL juga dialami Carolina Marin, atlet badminton putri Spanyol. Tidak tanggung-tanggung, dirinya dikonfirmasi telah tiga kali terkena cedera di bagian anterior cruciate ligament (ACL), baik di lutut kanan maupun kirinya.

Nyatanya, performanya terbilang masih sangat kompetitif. Maret 2024, ia masih dapat menjuarai turnamen bergengsi All England usai mengalahkan pebulutangkis top jepang, Akane Yamaguchi, di final.

Baca Juga: Alasan Bullying di Lingkungan PPDS Sulit Diatasi

Di Olimpiade Paris 2024, ia pun tinggal selangkah lagi menuju final usai sempat unggul di semifinal melawan He Bing jiao. Namun sayang, dalam posisi tengah memimpin di set kedua, loncatan Marin mendarat tak sempurna dan memicu cedera lain yang belakangan terkonfirmasi lagi-lagi cedera ACL. Langkah Marin terhenti, Bingjiao maju ke final dan meraih perak.

Para atlet yang terkena cedera ACL, kemungkinan besar memang berakhir di meja operasi. Usai menjalani operasi, pemain masih harus melewati masa penyembuhan yang memakan waktu antara 6-12 bulan.

Spesialis bedah ortopedi konsultan hip and knee adult reconstruction, dr William Chandra SpOT(K) menyebutkan pada bagian pemulihan lah yang nantinya menentukan apakah atlet itu nantinya ingin main lagi atau justru memilih pensiun. Hal ini dikarenakan adanya peran psikologis atlet yang terlibat.

Baca Juga: Siap Bertugas, 45 Anggota Paskibraka 2024 Barito Utara Dikukuhkan

"Fase recovery atau fase rehabilitasi medis, rata-rata pasien itu kembali ke sport dalam enam bulan. Bahkan ada yang sampai satu tahun untuk bisa kembali ke olahraga yang kompetitif," ujar dr William di Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (15/8/2024).

"Kalau di atlet itu nanti dia akan bekerja sama dengan psikolog atau psikiater untuk mengembalikan mentalnya. Kalau atlet, kadang otot sama lututnya itu sudah kembali (normal) tapi psikologisnya belum," sambungnya.

Kondisi psikologis yang belum siap untuk kembali ke lapangan dan kembali memburu gelar inilah yang terkadang membuat para atlet justru meredup pasca cedera ACL.

Baca Juga: Jelang HUT RI Ke-79, Pemkab Barito Utara Anjangsana Ke Panti Asuhan dan Rumah Sakit

dr William menambahkan terdapat kemungkinan kekuatan lutut para atlet pasca cedera ACL juga bisa menurun dan hal ini mengganggu mereka untuk kembali ke performa terbaiknya. Terlebih para atlet yang berlaga di kompetisi kelas dunia.

"Kalau kita bilang yang amatir, bisa balik (100 persen) pasca operasi cedera ACL. Tapi kalau yang world class player, kita belum bisa bilang (bisa balik 100 persen)," tambahnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Wanda Hanifah Pramono

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Berapa Panjang Usus Halus Orang Dewasa dan Fungsinya?

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:55 WIB

Bahaya Kebiasaan Mengunyah Es Batu bagi Kesehatan Gigi

Selasa, 16 Desember 2025 | 22:18 WIB
X