KALTENGLIMA.COM – Beberapa wanita saat menstruasi atau haid mungkin mengalami bau tidak sedap muncuk saat mengganti pembalut atau tampon.
Menurut seorang ginekolog dari New York, Dr Alyssa Dweck, darah menstruasi mengandung jaringan lapisan rahim yang terlepas, sehingga aroma yang dihasilkan bisa berbeda dari bau darah biasa.
Baca Juga: Bug Kritis iOS 18 Diperbaiki, Apple Akan Update Darurat Segera Hadir
Penyebab Umum Bau Tidak Sedap Saat Menstruasi:
- Bakteri:
- Flora vagina: Vagina memiliki bakteri alami yang membantu menjaga keseimbangan pH. Saat menstruasi, kondisi vagina menjadi lebih lembap sehingga bakteri lebih mudah berkembang biak dan menghasilkan bau.
- Bakteri dari luar: Penggunaan produk kebersihan yang mengandung bahan kimia keras atau tidak cocok, serta kurangnya kebersihan dapat menyebabkan pertumbuhan bakteri yang berlebihan.
- Darah Menstruasi:
- Kandungan zat besi: Darah menstruasi mengandung zat besi yang dapat bereaksi dengan udara dan menghasilkan bau yang khas.
- Lama pergantian pembalut/tampon: Jika pembalut atau tampon tidak diganti secara teratur, darah yang mengering dapat menimbulkan bau yang lebih menyengat.
- Infeksi:
- Vaginitis bakteri: Infeksi bakteri pada vagina dapat menyebabkan keputihan abnormal dan bau yang tidak sedap.
- Infeksi jamur: Infeksi jamur juga dapat menyebabkan bau yang khas, biasanya disertai dengan gatal-gatal.
- Penyakit menular seksual (PMS): Beberapa PMS dapat menyebabkan perubahan pada bau vagina.
- Faktor Lain:
- Makanan: Beberapa jenis makanan, seperti bawang putih atau bawang merah, dapat mempengaruhi bau tubuh secara umum, termasuk area vagina.
- Keringat: Keringat yang bercampur dengan darah menstruasi juga dapat menyebabkan bau.
- Kondisi medis tertentu: Beberapa kondisi medis, seperti diabetes atau gangguan hormonal, dapat mempengaruhi bau vagina.
Baca Juga: Bersiap! Aktifkan Nomor Handphone Baru Harus Rekam Wajah
Cara Mengatasi:
- Jaga kebersihan:
- Mandi secara teratur dan bersihkan area vagina dengan air hangat dan sabun yang lembut.
- Ganti pembalut atau tampon secara teratur, terutama saat aliran darah sedang deras.
- Hindari penggunaan produk pembersih vagina yang mengandung pewangi atau bahan kimia keras.
- Keringkan area vagina setelah mandi.
- Pilih produk yang tepat:
- Gunakan pembalut atau tampon yang terbuat dari bahan alami dan menyerap dengan baik.
- Pertimbangkan untuk menggunakan pantyliner untuk menjaga kebersihan area vagina.
- Jaga pola makan sehat:
- Perbanyak konsumsi buah-buahan, sayuran, dan air putih.
- Hindari makanan yang berbau menyengat dan minuman berkafein.
- Kenakan pakaian dalam yang nyaman:
- Pilih pakaian dalam yang terbuat dari bahan katun dan tidak terlalu ketat.
- Konsultasi dengan dokter:
- Jika bau tidak sedap disertai dengan gejala lain seperti gatal-gatal, nyeri, atau keputihan abnormal, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat.
Artikel Terkait
Benarkah Kopi Bisa Tingkatkan Kolestrol? Simak Penjelasannya di Sini!
Jarang Diketahui! Inilah Manfaat Daun Pepaya yang Bikin Penasaran, Bisa Sembuhkan Penyakit Apa Saja?
Inilah Hal Kebiasaan yang Harus Dihindari Pada Penderita Asam Lambung, Apa Saja?
Ketahui Dampak Buruk Kebiasaan Minum Sambil Berdiri Bagi Tubuh
Spesifikasi dan Harga Itel VistaTab 10 Mini di Indonesia