Operasi Saraf Kejepit: Manfaat dan Risikonya yang Perlu Diketahui

photo author
- Rabu, 11 Desember 2024 | 23:09 WIB
ilustrasi Saraf Kejepit./net
ilustrasi Saraf Kejepit./net

KALTENGLIMA.COM - Saraf kejepit adalah kondisi di mana saraf tulang belakang tertekan oleh jaringan di sekitarnya, seperti tulang atau cakram yang herniasi.

Kondisi ini sering menyebabkan nyeri, kesemutan, dan kelemahan pada area yang dipersarafi. Jika kondisi ini sudah parah dan mengganggu aktivitas sehari-hari, operasi mungkin menjadi pilihan pengobatan.

Baca Juga: Update Terbaru Instagram: Fitur Trial Reels Wajib Dicoba!

Kapan Operasi Saraf Kejepit Dibutuhkan?

Operasi saraf kejepit umumnya dilakukan jika:

  • Nyeri sangat parah dan tidak berkurang dengan pengobatan konservatif seperti obat-obatan, fisioterapi, atau suntikan.
  • Terjadi kelemahan otot yang semakin memburuk.
  • Ada gangguan fungsi kandung kemih atau usus.
  • Terjadi kelumpuhan.

Baca Juga: Cara Ampuh Menghilangkan Iklan di HP Samsung, Oppo dan Xiaomi yang Muncul Tiba-tiba

Manfaat Operasi Saraf Kejepit

  • Mengurangi nyeri: Tujuan utama operasi adalah menghilangkan tekanan pada saraf yang terjepit sehingga mengurangi rasa nyeri.
  • Meningkatkan mobilitas: Operasi dapat membantu meningkatkan kemampuan bergerak dan melakukan aktivitas sehari-hari.
  • Mencegah kerusakan saraf permanen: Operasi dapat mencegah kerusakan saraf yang lebih parah dan melumpuhkan.

Baca Juga: Mantan Menteri Pertahanan Korea Selatan Lakukan Percobaan Bunuh Diri

Risiko Operasi Saraf Kejepit

Seperti halnya prosedur bedah lainnya, operasi saraf kejepit juga memiliki risiko, antara lain:

  • Infeksi: Risiko infeksi pada luka operasi.
  • Perdarahan: Perdarahan selama atau setelah operasi.
  • Kerusakan saraf: Meskipun jarang, ada kemungkinan terjadi kerusakan saraf selama operasi.
  • Kebocoran cairan otak: Kondisi ini dapat menyebabkan sakit kepala yang parah.
  • Reaksi alergi terhadap anestesi: Beberapa orang mungkin mengalami reaksi alergi terhadap obat bius.
  • Bekalan darah tidak mencukupi pada area operasi: Kondisi ini dapat menyebabkan kematian jaringan.

Baca Juga: Komnas Perempuan Desak Aparat Tegakkan UU TPKS Terkait Pelecehan oleh Oknum Disabilitas

Persiapan Sebelum Operasi

Sebelum menjalani operasi, Anda akan menjalani beberapa pemeriksaan, seperti:

  • Pemeriksaan fisik: Dokter akan memeriksa area yang sakit dan melakukan tes neurologis.
  • Pemeriksaan penunjang: Anda mungkin perlu melakukan rontgen, CT scan, atau MRI untuk melihat kondisi tulang belakang secara lebih detail.
  • Konsultasi dengan ahli anestesi: Anda akan berkonsultasi dengan ahli anestesi untuk membahas jenis anestesi yang akan digunakan.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Delia Anisya Fitri

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Berapa Panjang Usus Halus Orang Dewasa dan Fungsinya?

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:55 WIB

Bahaya Kebiasaan Mengunyah Es Batu bagi Kesehatan Gigi

Selasa, 16 Desember 2025 | 22:18 WIB
X