Kolesterol Tinggi
Mi instan sering diolah menggunakan minyak kelapa sawit atau minyak tidak sehat lainnya, yang membuatnya kaya akan lemak jenuh dan lemak trans. Kedua jenis lemak ini dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan menurunkan kadar kolesterol baik (HDL).
Pola makan yang kaya lemak jenuh berisiko menyebabkan aterosklerosis, yaitu penumpukan lemak di pembuluh darah arteri, yang pada akhirnya meningkatkan kemungkinan serangan jantung dan stroke.
Menurut seorang spesialis onkologi, konsumsi mi instan sesekali masih aman karena produk yang beredar telah lolos izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Baca Juga: Rutin Konsumsi Sirsak, Ini yang Akan Terjadi Pada Tubuh
Namun, disarankan untuk membatasi konsumsi maksimal dua kali dalam seminggu agar dampak buruknya dapat diminimalkan.
Konsumsi harian yang berlebihan, misalnya pagi, siang, dan malam, tidak dianjurkan karena dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan.
Agar lebih sehat, mi instan sebaiknya dikombinasikan dengan bahan makanan lain yang kaya nutrisi.
Baca Juga: Infeksi Pernapasan Meningkat Tajam, Begini Pernyataan Resmi Pemerintah China
Beberapa tambahan seperti sayuran segar, termasuk wortel, brokoli, dan bayam, dapat memberikan asupan serat dan vitamin yang diperlukan tubuh.
Selain itu, menambahkan sumber protein seperti telur, ayam, atau tahu juga dapat membantu melengkapi kebutuhan gizi harian.
Dengan membatasi konsumsi dan mengolahnya secara tepat, mi instan tetap dapat dinikmati tanpa harus mengkhawatirkan risiko kesehatan jangka panjang.
Artikel Terkait
Dihukum 400 Kali Push Up dalam Sejam, Siswa di Texas Dilarikan ke RS
HMPV Melonjak di China, Kemenkes RI Pastikan Hal Ini
Sering Mengantuk Setelah Makan? Ini Penjelasan dan Faktor Pemicunya
Kenali Gejala Penyakit HMPV yang Sedang Marak dan Pencegahannya