KALTENGLIMA.COM - Mengantuk setelah makan adalah fenomena umum yang sering dialami banyak orang. Meskipun makanan seharusnya memberikan energi, ada beberapa faktor yang menyebabkan rasa kantuk ini, baik dari jenis makanan hingga kondisi kesehatan seseorang. Fenomena ini, yang sering disebut sebagai "koma makanan," bisa dipengaruhi oleh berbagai mekanisme tubuh.
Berikut adalah beberapa faktor utama yang menyebabkan kantuk setelah makan, seperti dilansir dari GoodRx:
1. Jenis Makanan yang Dikonsumsi
- Makanan Kaya Karbohidrat dan Lemak: Makanan tinggi karbohidrat dan lemak cenderung meningkatkan rasa kantuk lebih lama.
Baca Juga: HMPV Melonjak di China, Kemenkes RI Pastikan Hal Ini
- Makanan Mengandung Melatonin: Beberapa makanan, seperti pisang atau ceri, mengandung melatonin, hormon yang mengatur tidur, sehingga memicu rasa kantuk.
- Porsi Makanan
- Makan dalam porsi besar dapat menyebabkan tubuh bekerja lebih keras untuk mencerna makanan, yang memicu rasa lelah.
- Penelitian pada lalat buah menunjukkan bahwa semakin besar porsi makanan, semakin lama mereka tidur setelah makan. Mekanisme serupa mungkin juga terjadi pada manusia.
Baca Juga: Dihukum 400 Kali Push Up dalam Sejam, Siswa di Texas Dilarikan ke RS
3. Waktu Makan
- Ritme Sirkadian: Tubuh memiliki ritme alami yang mengatur siklus tidur-bangun. Rasa kantuk setelah makan siang sering terjadi karena penurunan kewaspadaan alami antara pukul 1 siang hingga 4 sore.
4. Resistensi Insulin
- Resistensi insulin terjadi ketika tubuh tidak dapat memanfaatkan insulin secara efektif untuk mengangkut glukosa ke dalam sel. Akibatnya, tubuh kekurangan energi meskipun kadar glukosa tinggi dalam darah, yang menyebabkan rasa lelah.
- Kondisi ini sering dikaitkan dengan diabetes, gaya hidup tidak aktif, stres kronis, atau obesitas (BMI di atas 30).
Artikel Terkait
China Alami Lonjakan Kasus Penyakit Pernapasan, Kemenkes RI Bilang Gini
Zhao Lusi Akui Idap Depresi Berat, Diduga Korban Bullying Agensi
Tujuh Resolusi WHO 2025: Prioritas Baru untuk Masa Depan Kesehatan Dunia
Melonjak di China, Apa Itu HMPV? Simak Gejala dan Cara Penularannya