Oleh karena itu, dr. Eka menekankan bahwa tes genomik dapat menjadi langkah penting dalam mendeteksi risiko hipertensi sejak dini.
Melalui tes ini, individu yang memiliki kecenderungan genetik terhadap hipertensi dapat terdeteksi lebih awal, sehingga langkah pencegahan dan penanganan bisa dilakukan dengan lebih efektif.
Dalam beberapa tahun terakhir, tes genomik semakin dikenal sebagai inovasi di dunia medis yang memungkinkan deteksi dini berbagai penyakit, termasuk hipertensi.
Baca Juga: Alasan Sehabis Makan Tidak Boleh Langsung Rebahan?
Studi genomik sendiri berfokus pada analisis profil gen dalam DNA manusia untuk memahami bagaimana gen berfungsi, berkembang, serta berpengaruh terhadap kesehatan seseorang.
Dengan teknologi ini, gen yang spesifik terkait dengan hipertensi dapat diidentifikasi, sehingga memungkinkan penerapan strategi pencegahan dan pengobatan yang lebih personal.
Selain upaya deteksi dini melalui tes genomik, dr. Eka juga menekankan pentingnya meningkatkan skrining hipertensi di masyarakat.
Baca Juga: Agar Jantung Tetap Sehat, Hindari Makanan 4 Makanan Ini: Nomor 2 Paling Sering
Semakin dini hipertensi terdeteksi, semakin cepat pula tindakan medis yang dapat dilakukan untuk mengontrol tekanan darah dan mencegah komplikasi.
Pengendalian hipertensi di Indonesia juga perlu diperkuat melalui berbagai aspek, termasuk peningkatan pelayanan kesehatan primer, pelatihan bagi tenaga medis, serta sistem pengadaan dan distribusi obat yang lebih terorganisir.
Ketersediaan obat yang sesuai dengan pedoman medis juga menjadi faktor penting dalam memastikan penanganan hipertensi yang optimal bagi masyarakat.
Artikel Terkait
Benarkah Teh Chamomile Baik untuk Asam Lambung?
Pakar Nutrisi Bagikan Trik Sederhana yang Dapat Turunkan BB dalam 3 Bulan
Ini 5 Wilayah RI dengan Temuan Terbesar Kosmetik Ilegal Berbahaya di 2025
Agar Jantung Tetap Sehat, Hindari Makanan 4 Makanan Ini: Nomor 2 Paling Sering