KALTENGLIMA.COM - Pola makan yang tidak sehat bukan hanya soal konsumsi gula berlebihan, tetapi juga mencakup asupan tinggi lemak dan garam serta rendah serat yang dapat meningkatkan risiko berbagai penyakit kronis, termasuk diabetes melitus tipe 2.
Penyakit ini semakin menjadi masalah kesehatan utama di Indonesia seiring gaya hidup yang kurang aktif dan meningkatnya konsumsi makanan instan.
Diabetes tipe 2 merupakan jenis yang paling umum, ditandai dengan tingginya kadar gula darah akibat ketidakmampuan tubuh menggunakan insulin secara efektif atau produksi insulin yang tidak mencukupi.
Baca Juga: Risiko Kanker Kolorektal Bisa Turun Drastis Berkat Vitamin D, Ini Hasil Studinya
Meskipun faktor genetik turut memengaruhi, pola hidup tetap menjadi penentu utama dalam mencegah atau memperparah kondisi ini.
Menurut dr. Fatih Anfasa, kelebihan konsumsi makanan dan minuman manis serta tinggi lemak dan garam dapat menyebabkan obesitas, yang kemudian mengganggu fungsi insulin dan memicu diabetes.
Ia menyarankan masyarakat untuk memantau berat badan, mengatur pola makan, dan menghindari makanan cepat saji serta produk tinggi gula dan garam. Selain itu, kebiasaan merokok dan
Baca Juga: Hati-Hati, Makanan Lezat Ini Bisa Bikin Kulit Tampak Kusam
kurangnya aktivitas fisik juga memperburuk sensitivitas insulin dan meningkatkan risiko diabetes.
Walau memiliki riwayat keluarga dengan diabetes dapat meningkatkan risiko, dr. Fatih menekankan bahwa gaya hidup tetap memegang peran besar.
Ia menutup dengan pesan bahwa menjaga kadar gula darah tetap stabil memungkinkan penderita diabetes untuk tetap hidup sehat dan produktif.
Artikel Terkait
7 Makanan Sehari-hari yang Baik untuk Kesehatan Liver, Termasuk Kopi
Ini Dia Ciri-Ciri Diabetes Melitus Tipe 1 Pada Anak
Mengenal 5 Fakta Kista Ovarium yang Diderita Hailey Bieber
Terlalu Banyak Makan Wortel Bisa Ubah Warna Kulit? Ini Faktanya
Hati-Hati, Makanan Lezat Ini Bisa Bikin Kulit Tampak Kusam