KALTENGLIMA.COM - COVID-19 masih menjadi ancaman yang nyata meskipun status pandemi telah dicabut secara resmi. Hal ini dibuktikan dengan meningkatnya kasus di sejumlah negara Asia, termasuk India.
Di negara tersebut, lonjakan kasus mendorong pemerintah untuk kembali menggalakkan langkah pencegahan seperti penggunaan masker, menjaga kebersihan tangan, dan vaksinasi, khususnya untuk kelompok rentan.
Meskipun peningkatannya tergolong ringan dan kasus aktif hanya berjumlah 257 hingga 19 Mei 2025 tanpa adanya perawatan inap atau kematian, otoritas kesehatan tetap waspada.
Baca Juga: Kapan Waktu Mandi yang Paling Sehat? Ini Penjelasan Ahli Mikrobiologi
Sub-varian JN.1 yang merupakan turunan dari strain Pirola (BA.2.86) disebut menjadi penyebab utama lonjakan kasus di Asia.
Meskipun lebih mudah menular dan berpotensi menghindari kekebalan tubuh, gejalanya tetap ringan dan mirip dengan varian Omicron. Selain JN.1, dua varian lain yang tengah dipantau adalah LF.7 dan NB.1.8, yang juga menunjukkan gejala ringan.
Di India, negara bagian Kerala mencatatkan jumlah kasus terbanyak, dengan 182 infeksi pada bulan Mei. Beberapa distrik seperti Kottayam, Ernakulam, dan Thiruvananthapuram menjadi wilayah dengan jumlah kasus tertinggi.
Baca Juga: 99 Jemaah Haji Indonesia Terserang Pneumonia, Ini Faktor Penyebabnya
Pemerintah setempat mewajibkan pemakaian masker di rumah sakit dan mengimbau masyarakat, khususnya yang berisiko tinggi, untuk berhati-hati.
Di Maharashtra, khususnya Mumbai, terjadi lonjakan kasus dengan 95 dari 106 kasus di seluruh negara bagian sejak Januari.
Dua kematian juga dilaporkan, melibatkan pasien dengan penyakit penyerta. Fasilitas Covid kembali diaktifkan dan rumah sakit menyiapkan ICU serta bangsal khusus.
Baca Juga: Kenali Gejala Masalah Jantung yang Jarang Terlihat Selain Sakit Dada
Sementara itu, meskipun Pune hanya mencatat satu kasus pada Mei, antisipasi tetap dilakukan dengan menyiapkan puluhan tempat tidur di rumah sakit.
Di Tamil Nadu dan Puducherry, terjadi peningkatan infeksi Covid yang bertepatan dengan banyaknya pasien demam virus, hingga menyebabkan beberapa operasi ditunda untuk menghindari risiko penularan.
Artikel Terkait
Main Ponsel saat di Toilet? Hati-Hati, Bisa Sebabkan Masalah Kesehatan Serius
Kekurangan Gizi Bisa Ditandai Kram Otot dan Rambut Rontok, Kenali Gejalanya
9 Makanan yang Dapat Bantu Turunkan Tekanan Darah Tinggi, Enak dan Mudah Ditemukan
Perhatian! Galon Penggunaan Ulang untuk Lansia Bisa Berisiko Mengandung BPA