Pola makan rendah karbohidrat juga dapat digunakan sebagai strategi pendukung dalam menangani anak-anak dengan gangguan metabolik seperti obesitas, gula darah tinggi, diabetes tipe 2, tekanan darah tinggi, atau gangguan kadar lemak dalam darah (dislipidemia).
Diet ini dapat membantu memperbaiki kondisi metabolisme tubuh dan mendukung terapi medis utama.
Walaupun awalnya ditujukan untuk anak-anak dengan kondisi medis tertentu, Piprim menilai bahwa anak-anak yang sehat pun dapat memperoleh manfaat dari pembatasan karbohidrat, terutama dalam rangka pencegahan terhadap berbagai penyakit yang bisa dipicu oleh konsumsi makanan modern yang banyak mengandung karbohidrat olahan dan gula tambahan.
Baca Juga: Waspadai Lima Gejala Hipertensi yang Sering Terasa di Dada dan Kepala
Ia menyampaikan bahwa meskipun pembatasan karbohidrat tidak perlu dilakukan secara ketat pada anak-anak yang sehat, orang tua tetap perlu waspada terhadap pola makan anak yang tinggi kandungan gula, makanan ultra-proses, serta karbohidrat cepat serap.
Jenis makanan tersebut berpotensi memicu berbagai gangguan kesehatan di masa depan, sehingga konsumsinya perlu dibatasi.
Piprim menegaskan bahwa mengurangi asupan gula, tepung, dan makanan olahan yang mengandung karbohidrat cepat serap merupakan langkah krusial dalam pencegahan gangguan kesehatan yang berkaitan dengan peradangan kronik, termasuk alergi, asma, hingga penyakit jantung.
Artikel Terkait
Kebiasaan Sarapan Oatmeal? Ini Dampaknya untuk Tubuhmu
Risiko Pernikahan Dini pada Kesehatan Mental dan Perkembangan Anak
Kurang Tidur di Malam Hari Dapat Memicu Penyakit Jantung, Simak Kata Studi
Waspadai Lima Gejala Hipertensi yang Sering Terasa di Dada dan Kepala