KALTENGLIMA.COM - Tingginya asupan gula pada anak dapat memberikan dampak yang lebih luas dari sekadar peningkatan berat badan.
Gula berlebihan bisa mengganggu sistem pencernaan, menurunkan imunitas, dan bahkan memengaruhi perkembangan kognitif anak.
Karena itu, orang tua perlu lebih teliti dalam memilih camilan maupun makanan olahan untuk buah hati mereka.
Baca Juga: Hati-hati! Logam Berat dalam Air Minum Berisiko Picu Gangguan Ginjal
Dokter spesialis anak Melia Yunita menekankan pentingnya mengecek kadar gula, khususnya pada produk kemasan, dan menyarankan agar anak-anak di bawah usia dua tahun sama sekali tidak diberikan tambahan gula.
Menurutnya, jika ingin memberikan camilan kemasan, pastikan produk tersebut memiliki label MPASI, yang menandakan bahwa makanan tersebut telah disesuaikan dengan kebutuhan nutrisi bayi dan balita, termasuk dalam hal pembatasan kandungan gula dan garam.
Ia menambahkan bahwa konsumsi gula berlebih sejak dini dapat membuat anak terbiasa dengan rasa manis, yang berisiko menyebabkan obesitas, diabetes, serta gangguan metabolik di kemudian hari.
Baca Juga: Rahasia Awet Muda: Minuman Ini Bisa Bikin Wajah Lebih Segar dalam 30 Hari
Gangguan pada saluran pencernaan akibat konsumsi gula tinggi juga berdampak pada penyerapan nutrisi, sehingga membuat anak lebih rentan sakit dan menghambat perkembangan otaknya.
Menjaga kesehatan saluran cerna, menurut dr. Melia, adalah bagian penting dalam mendukung sistem kekebalan tubuh dan tumbuh kembang anak.
Oleh sebab itu, membatasi makanan tinggi gula sejak dini menjadi salah satu langkah utama untuk memastikan anak tumbuh sehat dan optimal.
Artikel Terkait
Durasi Jalan Kaki Ideal untuk Menghilangkan Lemak di Area Perut
Benarkah Mengejan Kuat saat BAB Bisa Picu Henti Jantung? Ini Faktanya
Mencegah Penyakit Jantung Dimulai dari Mengontrol Hipertensi Sejak Dini
Teknik Berjalan ala Jepang yang Membuat Pikiran Segar, Hanya Butuh 30 Menit!
Terungkap! Ternyata Sering Menggunakan ChatGPT Dapat Membuat Otak Menjadi Lambat