Hati-Hati Memberi Probiotik pada Anak, Begini Kata Dokter

KALTENGLIMA.COM - Pemberian probiotik kepada anak tidak dapat dilakukan sembarangan karena meskipun suplemen ini dikenal bermanfaat bagi kesehatan pencernaan dan daya tahan tubuh, penggunaannya harus mempertimbangkan kondisi kesehatan anak secara menyeluruh.

Dokter spesialis anak dari Universitas Gadjah Mada, dr. Melia Yunita, menjelaskan bahwa permintaan probiotik sempat meningkat tajam karena tren di kalangan orang tua, padahal idealnya probiotik hanya diberikan bila ada indikasi medis yang jelas.

Ia mencontohkan bahwa dokter dapat meresepkan probiotik pada kondisi tertentu seperti bayi prematur, bayi dengan berat badan lahir rendah, atau yang menjalani perawatan di ruang NICU.

Baca Juga: Anak Gemar Makanan Manis? Ini Risiko Gula Berlebih terhadap Tumbuh Kembangnya

Dalam situasi lain, seperti kasus kolik infantil, probiotik juga bisa digunakan, biasanya dalam jangka waktu tertentu.

Namun, bagi anak yang sehat, tidak mengalami gangguan pencernaan, dan tumbuh kembangnya normal, konsumsi probiotik secara rutin sebenarnya tidak dibutuhkan.

Ia mengingatkan para orang tua agar tidak terpengaruh oleh iklan suplemen yang menjanjikan manfaat tanpa mempertimbangkan kecocokan terhadap kondisi anak.

Baca Juga: Hati-hati! Logam Berat dalam Air Minum Berisiko Picu Gangguan Ginjal

Karena tiap produk memiliki kandungan dan manfaat berbeda, dr. Melia menekankan pentingnya berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum memberikan probiotik.

Selain dari suplemen, probiotik alami juga bisa diperoleh dari makanan sehari-hari seperti yogurt, keju, susu, asparagus, dan bawang bombai, sehingga dalam banyak kasus, suplementasi tambahan tidak perlu dilakukan jika pola makan anak sudah mencukupi.