Faktor-faktor pemicu lain meliputi penggunaan pakaian yang menghambat penguapan keringat, konsumsi alkohol, serta kurangnya asupan cairan yang menyebabkan dehidrasi.
Walaupun siapa saja bisa mengalami heatstroke, ada kelompok tertentu yang lebih berisiko, seperti bayi, anak kecil, lansia, orang dengan penyakit kronis seperti jantung dan paru, individu yang aktif secara fisik di cuaca panas, serta mereka yang baru saja terpapar suhu tinggi atau tidak memiliki akses ke pendingin udara.
Beberapa jenis obat-obatan seperti diuretik, beta blocker, antidepresan, stimulan, atau narkoba juga dapat meningkatkan risiko mengalami kondisi ini.
Baca Juga: Sering Buang Air Kecil di Malam Hari? Waspadai, Mungkin Disebabkan Oleh Hal Ini
Jika suhu tubuh tinggi dibiarkan terlalu lama, heatstroke dapat menyebabkan komplikasi serius, termasuk kerusakan permanen pada organ vital dan bahkan kematian.
Untungnya, kondisi ini dapat dicegah dengan berbagai langkah sederhana. Gunakan pakaian ringan dan longgar, hindari paparan langsung sinar matahari dengan topi dan tabir surya, serta perbanyak konsumsi air.
Selain itu, hindari meninggalkan siapa pun di dalam mobil yang diparkir, karena suhu dapat meningkat drastis dalam waktu singkat.
Baca Juga: Cek Gejala Penyakit di ChatGPT? Waspada, Ini Wanti-wanti Dokter-Kemenkes RI
Jika harus beraktivitas berat, lakukan di pagi atau sore hari, istirahat secara berkala di tempat teduh, dan beri waktu tubuh untuk beradaptasi dengan suhu panas secara bertahap.
Bagi mereka yang memiliki kondisi kesehatan tertentu atau sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu, penting untuk lebih waspada terhadap gejala awal dan membatasi paparan terhadap cuaca ekstrem.
Artikel Terkait
Minum Air Ketumbar Tiap Malam, Ini Dampak Positifnya untuk Tubuh
Jam Makan Untuk Penderita Asam Lambung
Cek Gejala Penyakit di ChatGPT? Waspada, Ini Wanti-wanti Dokter-Kemenkes RI
Sering Buang Air Kecil di Malam Hari? Waspadai, Mungkin Disebabkan Oleh Hal Ini