Yoga, pilates, dan peregangan juga memiliki peranan penting dalam menjaga keseimbangan hormon. Latihan ini membantu menurunkan kortisol, hormon stres, sekaligus meningkatkan fleksibilitas tubuh dan suasana hati.
Beberapa pose yoga bahkan diketahui dapat merangsang kelenjar tiroid atau menenangkan sistem saraf, misalnya pose bridge atau legs-up-the-wall.
Selain itu, olahraga ini juga bermanfaat meredakan gejala menopause dan memperkuat otot dasar panggul yang berhubungan dengan kenyamanan serta fungsi hormonal.
Baca Juga: Penyakit Diabetes Menjadi Ancaman bagi Generasi Muda, Ini Gejala dan Tindakan Pencegahannya
Bentuk olahraga lain yang bersifat konsisten seperti berenang, pilates, atau latihan low-impact juga sangat bermanfaat, terutama bagi mereka yang lebih sensitif terhadap perubahan hormon, misalnya saat mengalami PMS atau perimenopause.
Aktivitas ini mampu mengatur hormon tanpa memicu peningkatan kortisol yang berlebihan. Dengan memadukan berbagai jenis olahraga sesuai kondisi tubuh dan dilakukan secara konsisten, keseimbangan hormon dapat terjaga dengan baik.
Selain itu, manfaat tambahan berupa peningkatan energi, suasana hati yang lebih stabil, serta kualitas hidup yang lebih baik juga bisa dirasakan.
Artikel Terkait
Sering atau Jarang Buang Air Kecil, Mana yang Lebih Mengancam Kesehatan?
Manfaat Konsumsi Rutin Chia Seed untuk Kesehatan Kulit
Penyakit Diabetes Menjadi Ancaman bagi Generasi Muda, Ini Gejala dan Tindakan Pencegahannya
Sering Ngantuk Meski Tidur Cukup? Waspada Bisa Jadi Tanda Penyakit Ini