Waspada, Tiga Gangguan Mental Pasca Persalinan yang Sering Terjadi

photo author
- Rabu, 20 Agustus 2025 | 17:57 WIB
Ilustrasi Ibu Melahirkan (Kemnaker RI)
Ilustrasi Ibu Melahirkan (Kemnaker RI)

KALTENGLIMA.COM - Kelahiran seorang bayi merupakan momen penuh kebahagiaan bagi seorang ibu. Namun, di balik rasa syukur dan sukacita menyambut buah hati, tidak sedikit ibu yang mengalami perubahan psikologis setelah melahirkan.

Penelitian menunjukkan bahwa sekitar 85 persen ibu mengalami perubahan suasana hati pada periode ini. Banyak di antaranya merasa sedih, mudah cemas, atau cepat tersinggung.

Kondisi tersebut masih dianggap wajar bila hanya berlangsung sebentar. Akan tetapi, jika perasaan itu menetap dalam jangka waktu lama hingga mengganggu aktivitas sehari-hari serta hubungan dengan bayi maupun keluarga, maka hal itu dapat menjadi tanda adanya gangguan mental pasca melahirkan.

Baca Juga: Jarang Disadari, Ini Gejala Kanker Kolorektal yang Semakin Banyak Menyerang Usia Muda

Sebagian besar ibu hanya mengalami gejala ringan yang segera membaik, tetapi terdapat sekitar 10 hingga 15 persen yang mengalami masalah psikologis lebih serius.

Secara umum, gangguan mental setelah melahirkan dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu postpartum blues, depresi pasca melahirkan, dan psikosis pasca melahirkan.

Postpartum blues atau baby blues dialami oleh sekitar 50 hingga 85 persen ibu pada minggu-minggu awal setelah persalinan.

Baca Juga: Ternyata Simpel Banget! Ini 5 Makanan Rahasia Panjang Umur Orang Jepang

Gejalanya berupa suasana hati yang mudah berubah, rasa cemas, mudah menangis, dan cepat tersinggung. Kondisi ini biasanya muncul pada hari keempat atau kelima setelah melahirkan, berlangsung beberapa hari, lalu mereda dalam waktu sekitar dua minggu.

Baby blues dianggap sebagai reaksi normal akibat perubahan hormon, rasa lelah, dan penyesuaian peran sebagai ibu.

Meski begitu, bila kesedihan atau kecemasan berlangsung lebih dari dua minggu, kondisi ini perlu diwaspadai karena bisa berkembang menjadi depresi pasca melahirkan, terutama pada ibu dengan riwayat depresi.

Baca Juga: Rekomendasi Minuman Alami yang Bantu Redakan Pegal dan Lemas

Berbeda dengan baby blues, depresi pasca melahirkan bersifat lebih serius dan dapat berlangsung lama. Kondisi ini biasanya muncul dalam dua hingga tiga bulan setelah persalinan, meskipun gejalanya kadang sudah terlihat sejak masa kehamilan.

Tanda-tandanya meliputi suasana hati yang terus murung, sering menangis, kehilangan minat pada aktivitas sehari-hari, merasa tidak berharga sebagai ibu, kelelahan berlebihan, hingga munculnya pikiran untuk mengakhiri hidup.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Laili Rukhmina

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Berapa Panjang Usus Halus Orang Dewasa dan Fungsinya?

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:55 WIB

Bahaya Kebiasaan Mengunyah Es Batu bagi Kesehatan Gigi

Selasa, 16 Desember 2025 | 22:18 WIB
X