Penelitian pada hewan juga mengindikasikan bahwa zat dalam pare dapat memengaruhi enzim hati dan mengubah sel-sel di organ tersebut.
Karena itu, orang yang sedang mengalami gangguan pencernaan disarankan menunda konsumsi pare sampai kondisinya benar-benar pulih.
Kelima, pasien dengan penyakit hati atau ginjal. Kandungan serat dalam pare cukup sulit dicerna sehingga dapat menambah beban kerja pada organ pencernaan.
Baca Juga: Suka Curhat ke AI soal Masalah Mental? Psikolog Wanti-wanti Hal Ini
Selain itu, pare juga tidak dianjurkan bagi individu yang kekurangan enzim G6PD, karena enzim ini berperan penting dalam metabolisme sel darah merah dan kekurangannya dapat memperburuk efek pare terhadap tubuh.
Dengan memahami kelompok yang sebaiknya menghindari konsumsi pare, masyarakat bisa lebih bijak dalam memanfaatkannya.
Konsultasi dengan tenaga medis sangat disarankan sebelum mengonsumsi pare sebagai bagian dari terapi atau diet, agar manfaat kesehatannya dapat diperoleh tanpa menimbulkan risiko bagi tubuh.
Artikel Terkait
Ternyata Bau Mulut Bisa Jadi Peringatan Tersembunyi Sakit Jantung, Ini Cirinya!
Suka Curhat ke AI soal Masalah Mental? Psikolog Wanti-wanti Hal Ini
Heboh Isu Gluten, Dokter Ungkap Fakta dan Risiko Kesehatannya
Stevia Disebut Lebih Sehat dari Gula Pasir, Benarkah? Simak Faktanya