KALTENGLIMA.COM - Seorang ahli mengungkapkan bahwa, perubahan warna dan bentuk feses dapat menjadi indikator masalah kesehatan pada tubuh. Umumnya, buang air besar yang sehat itu berwarna cokelat, berbentuk silinder, dan mudah dikeluarkan. Kondisi feses bisa bervariasi dan perubahan ringan biasanya tidak berbahaya. Akan tetapi, perubahan warna tertentu dapat menandakan kondisi yang mengancam jiwa.
Contohnya, feses nampak kemerahan, yang biasanya terjadi ketika kotoran mengandung darah. Jika berwarna merah tua atau gelap, kemungkinan perdarahan terjadi di bagian atas saluran pencernaan, seperti lambung atau kerongkongan. Sedangkan, apabila warnanya merah terang, ini bisa menjadi tanda masalah di usus besar atau rektum. Penyebab perdarahan bisa bermacam-macam, mulai dari wasir (hemoroid), fisura anus, kolitis ulseratif, divertikulosis, hingga kanker usus besar.
Jika perdarahan berlanjut, segera periksakan ke dokter untuk memastikan penyebabnya dan mendapat perawatan yang efektif. Perubahan warna feses juga bisa dipicu oleh makanan yang dikonsumsi. Misalnya konsumsi bit, cranberry, atau sup tomat bisa membuat feses kemerahan. Feses hijau bisa disebabkan oleh konsumsi bayam dan kale, sedangkan feses kuning bisa disebabkan oleh konsumsi ubi jalar, wortel serta kunyit.
Baca Juga: Puncak Gubernur Cup 2025: Pembuktian Semangat Isen Mulang dan Sportivitas di Kalimantan Tengah
"Namun, jika feses hijau dan encer (diare) disertai rasa tidak enak badan, hal ini bisa menandakan infeksi saluran cerna seperti salmonella, giardia, atau norovirus," ungkap ahli gizi Carla Oates, dikutip dari The Sun, Senin (27/10/2025).
Feses dengan warna kuning juga memungkinkan menjadi tanda lemak tidak terserap dengan baik. Ini umum terjadi pada orang dengan kondisi celiac.
"Feses kuning juga bisa menjadi tanda penyakit Crohn, kondisi peradangan kronis pada saluran pencernaan yang cukup umum namun tidak nyaman," lanjut ahli pencernaan Dr Nigma Talib.
Baca Juga: 7 Buah Ini Bisa Bantu Tidur Lebih Nyenyak?
Perubahan Bentuk Feses
Perubahan bentuk feses juga bisa menandakan ada yang tidak beres dengan sistem pencernaan. Contohnya, feses yang terlalu keras seperti kerikil atau sulit keluar bisa menandakan tubuh kekurangan serat. Sebaliknya, feses encer atau diare dapat menandakan tubuh terlalu banyak mengonsumsi fruktosa.
Setiap orang memiliki pola buang air besar yang berbeda-beda. Rentang normal bisa antara tiga hari sekali sampai tiga kali seminggu. Berkaitan dengan kanker usus besar, terdapat beberapa tanda yang perlu untuk diwaspadai. Diantaranya :
- Perubahan tiba-tiba pada kebiasaan buang air besar, seperti diare atau sembelit yang lebih sering.
Baca Juga: Ketahui! 5 Minuman Ini Dipercaya Dapat Turunkan Gula Darah Tinggi Secara Alami
- Pendarahan rektum atau adanya darah pada feses.
- Ketidaknyamanan yang terus-menerus di area perut, seperti kram, gas, atau nyeri.
- Perasaan bahwa usus tidak sepenuhnya kosong setelah buang air besar.
- Kelemahan atau mudah lelah.
Penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas.
Artikel Terkait
Pelatih Real Madrid Tak Ambil Pusing Keributan di Akhir Laga Lawan Barcelona
Petugas Gabungan Sita Narkotika sampai Ponsel saat Razia Lapas Ngawi
Pelatih Liverpool Cari Cara Agar Timnya Kembali Bangkit
2 ASN Papua Diperiksa Inspektorat usai Viral Video Asusila
China dan AS Bakal Sepakati Perjanjian TikTok Kamis Mendatang