Masakan Ini Lezat tapi Berisiko, Begini Dampaknya Bagi Kesehatan Ginjal

photo author
- Selasa, 28 Oktober 2025 | 11:55 WIB
Ilustrasi. Semur memang enak, tapi jika terlalu sering dikonsumsi ternyata bisa merusak ginjal.   (Instagram @sessykitchen)
Ilustrasi. Semur memang enak, tapi jika terlalu sering dikonsumsi ternyata bisa merusak ginjal. (Instagram @sessykitchen)

KALTENGLIMA.COM - Setiap metode memasak punya kelebihan dan kekurangannya. Namun, tahukah Anda bahwa cara memasak tertentu bisa memberi beban tambahan pada ginjal?

Melansir VNExpress, Nguyen Trong Hung, Direktur Pusat Konseling Gizi, Rehabilitasi, dan Pengendalian Obesitas di Institut Gizi Nasional Hanoi, makanan yang dimasak dengan cara braising atau semur memang terasa lebih kaya rasa dibandingkan tumisan, rebusan, atau kukusan.

Namun, jika dikonsumsi terlalu sering atau dengan bumbu berlebih, cara memasak ini bisa meningkatkan risiko penyakit kronis, termasuk gangguan ginjal.

 Baca Juga: Peringatan Hari Sumpah Pemuda 2025 di Barito Utara: Menanti Kebangkitan Pemuda Mewujudkan Cita-Cita Bangsa Indonesia Emas 2045

"Masakan semur dimasak perlahan sehingga menyerap bumbu dengan lebih kuat. Bumbu alami seperti bawang, jahe, atau serai aman, tetapi penggunaan garam, kecap, dan saus ikan yang berlebihan bisa menyebabkan asupan natrium berlebih. Itu berbahaya bagi ginjal dan kesehatan secara umum," jelas Hung.

Kelebihan natrium dapat meningkatkan tekanan darah, memicu penyakit jantung, osteoporosis, hingga kerusakan ginjal.

Tubuh yang menumpuk natrium akan menahan lebih banyak cairan, meningkatkan volume darah, dan membuat ginjal bekerja lebih keras. Bagi orang dengan penyakit tertentu, kondisi ini dapat memperburuk keadaan.

 Baca Juga: Usai Terima SK PPPK, Pegawai MTSN di Bima Ceraikan Istri

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Kementerian Kesehatan merekomendasikan konsumsi garam hanya 4-5 gram per hari.

Namun, orang yang terbiasa dengan masakan gurih seperti semur atau rendang sering kali merasa makanan rebus atau kukus terasa hambar, sehingga sulit beralih ke pola makan lebih sehat.

Selain garam, masakan semur biasanya juga mengandung gula yang tidak terukur jumlahnya. Konsumsi gula berlebih, terutama gula rafinasi, bisa meningkatkan risiko obesitas, tekanan darah tinggi, dan gangguan hati.

 Baca Juga: Walkot Bogor Memperkirakan Penanganan Pohon Tumbang di Dekat Stasiun Bogor Selesai Hari Ini

Hung menyarankan masyarakat untuk menjaga pola makan dengan membatasi garam, gula, dan minyak, serta memperbanyak konsumsi sayuran.

"Bagi penderita penyakit ginjal, diabetes, obesitas, atau gangguan jantung, pengaturan pola makan menjadi hal yang sangat penting," ujarnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Nova Elisa Putri

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Berapa Panjang Usus Halus Orang Dewasa dan Fungsinya?

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:55 WIB

Bahaya Kebiasaan Mengunyah Es Batu bagi Kesehatan Gigi

Selasa, 16 Desember 2025 | 22:18 WIB
X