KALTENGLIMA.COM - Dalam rutinitas yang padat, banyak orang terbiasa makan dengan tergesa-gesa, baik karena dikejar waktu, sambil menonton televisi, atau memikirkan pekerjaan yang belum selesai.
Namun, kebiasaan makan cepat ternyata dapat berdampak negatif pada kesehatan tubuh. Menurut Dr. Sai Krishna Gudi dari University of Manitoba, waktu ideal untuk menghabiskan satu porsi makanan adalah sekitar 10 hingga 20 menit.
Durasi ini menjadi penanda apakah seseorang termasuk pemakan cepat atau lambat. Mereka yang menghabiskan makanan dalam waktu kurang dari 10 menit tergolong pemakan cepat, sementara yang makan selama 20 menit atau lebih termasuk pemakan lambat. Rentang waktu ini penting karena tubuh memerlukan waktu untuk mengenali sinyal kenyang secara alami.
Baca Juga: Haus Tak Selalu Berarti Dehidrasi, Begini Penjelasan Ahli
Ahli gizi Reema Pillai menjelaskan beberapa tanda seseorang makan terlalu cepat, antara lain sering selesai makan lebih dulu dibandingkan orang lain, merasa kembung atau begah setelah makan, merasa terlalu kenyang hingga tidak nyaman, serta masih ingin makan lagi setelah baru saja selesai makan.
Kebiasaan makan cepat dapat menimbulkan berbagai dampak kesehatan. Pertama, gangguan pencernaan.
Saat makan terburu-buru, seseorang cenderung menelan lebih banyak udara yang dapat menyebabkan perut kembung dan rasa tidak nyaman. Selain itu, stres dan jenis makanan juga turut memperburuk kondisi pencernaan.
Baca Juga: Rambut Rontok Parah, Masih Bisa Tumbuh Lagi? Ini Penjelasan Ahli
Kedua, makan cepat dapat meningkatkan risiko diabetes tipe-2. Dr. Gudi menemukan bahwa makan terlalu cepat membuat tubuh menerima makanan berlebih sebelum otak sempat mengirimkan sinyal kenyang, karena proses ini membutuhkan waktu sekitar 20 menit.
Kondisi tersebut dapat menyebabkan kelebihan kalori dan memicu resistensi insulin, yang berisiko mengganggu kadar gula darah.
Ketiga, kebiasaan makan cepat juga dikaitkan dengan peningkatan berat badan. Penelitian oleh Dr. Toshiaki Ohkuma menunjukkan bahwa pemakan cepat cenderung memiliki indeks massa tubuh (BMI) yang lebih tinggi dan dua kali lebih berisiko mengalami obesitas.
Baca Juga: Biar Tetap Fit! Ini 4 Vitamin Penting agar Tubuh Tidak Mudah Lelah
Saat makan terlalu cepat, seseorang cenderung mengunyah lebih sedikit dan menelan lebih banyak kalori sebelum merasa kenyang, sehingga sinyal kenyang tidak bekerja optimal.
Akibatnya, risiko obesitas meningkat, yang pada gilirannya dapat menyebabkan penyakit seperti diabetes tipe-2, hipertensi, dan penyakit jantung.
Untuk mengatasinya, para ahli menyarankan penerapan kebiasaan mindful eating atau makan dengan penuh perhatian.
Artikel Terkait
Apa Itu Intuitive Eating? Makan Ala Taylor Swift yang Dilakukannya Sejak Lama
Terungkap! Ini Waktu Terbaik Makan Malam agar Tubuh Tetap Sehat
Sering Berkeringat Tanpa Sebab Jelas? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya
Biar Tetap Fit! Ini 4 Vitamin Penting agar Tubuh Tidak Mudah Lelah