Sering Berkeringat Tanpa Sebab Jelas? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

photo author
- Rabu, 5 November 2025 | 18:32 WIB
[Ilustrasi] Berkeringat. (Unsplash/Hans Reniers)
[Ilustrasi] Berkeringat. (Unsplash/Hans Reniers)

KALTENGLIMA.COM - Tubuh yang mudah merasa gerah dan sering berkeringat kerap dianggap hal yang normal, padahal kondisi ini bisa menjadi pertanda adanya gangguan kesehatan tertentu.

Keringat berlebih memang bisa terjadi karena faktor eksternal seperti cuaca panas, tetapi dalam beberapa kasus, hal ini justru menandakan adanya masalah medis seperti stres, diabetes, gangguan hormon, atau kondisi lain yang memengaruhi sistem metabolisme tubuh.

Oleh karena itu, penting untuk memahami penyebab munculnya keringat berlebih agar dapat ditangani secara tepat dan tidak berkembang menjadi masalah kesehatan yang lebih serius.

Baca Juga: Terungkap! Ini Waktu Terbaik Makan Malam agar Tubuh Tetap Sehat

Secara umum, tubuh akan mengeluarkan keringat setelah melakukan aktivitas fisik atau saat mengonsumsi makanan pedas.

Namun, jika keringat muncul tanpa pemicu yang jelas atau disertai gejala tambahan seperti demam, lemas, dan nyeri, hal ini bisa menunjukkan adanya gangguan medis tertentu.

Salah satu penyebabnya adalah hiperhidrosis, yaitu kondisi ketika kelenjar keringat bekerja terlalu aktif meski tidak ada pemicu seperti panas atau aktivitas berat.

Baca Juga: Apa Itu Intuitive Eating? Makan Ala Taylor Swift yang Dilakukannya Sejak Lama

Keringat biasanya muncul di area tangan, kaki, wajah, atau ketiak, dan bisa disebabkan oleh faktor genetik maupun penyakit seperti diabetes, menopause, atau gangguan saraf.

Selain itu, kadar gula darah yang terlalu rendah atau hipoglikemia juga dapat menyebabkan keringat berlebih akibat pelepasan hormon adrenalin yang meningkat, terutama pada malam hari.

Obesitas menjadi faktor lain yang membuat tubuh mudah berkeringat karena lapisan lemak berlebih dapat menahan panas tubuh dan memperberat kerja metabolisme.

Baca Juga: Imbauan BMKG di Tengah Cuaca Ekstrem Dalam Sepekan ke Depan

Pada wanita, perubahan hormon selama masa menopause juga kerap menimbulkan sensasi panas di wajah dan dada (hot flashes) yang diikuti keluarnya keringat, terutama pada malam hari.

Sementara itu, gangguan kecemasan dan stres emosional bisa memicu keluarnya keringat akibat lonjakan hormon adrenalin yang membuat tubuh bereaksi seolah sedang menghadapi ancaman.

Beberapa penyakit infeksi serius juga dapat menimbulkan keringat berlebih, seperti tuberkulosis (TBC) yang menyebabkan keringat malam hari disertai batuk berkepanjangan, nyeri dada, dan rasa lemas.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Laili Rukhmina

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Berapa Panjang Usus Halus Orang Dewasa dan Fungsinya?

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:55 WIB

Bahaya Kebiasaan Mengunyah Es Batu bagi Kesehatan Gigi

Selasa, 16 Desember 2025 | 22:18 WIB
X